Santri Ini Dibikin Melongo Saat Mbah Sholeh Darat Didatangi Imam Al Ghazali: Kisah Keramat Wali

- 1 Juli 2022, 11:00 WIB
Ilustrasi Wali. Santri Ini Dibikin Melongo Saat Mbah Sholeh Darat Didatangi Imam Al Ghazali: Kisah Keramat Wali
Ilustrasi Wali. Santri Ini Dibikin Melongo Saat Mbah Sholeh Darat Didatangi Imam Al Ghazali: Kisah Keramat Wali /

PORTAL MAJALENGKA - Mbah Sholeh Darat merupakan sosok ulama sekaligus wali yang memiliki andil besar dalam penyebaran Islam di Pantai Utara Jawa, khususnya di Semarang.

Ayah Mbah Sholeh Darat yaitu KH Umar adalah ulama terkemuka yang dipercaya oleh Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa mewan Belanda di wilayah pesisir utara Jawa.

Diketahui, semua kitab karya wali Mbah Sholeh Darat berisi ajaran tasawuf, meski membahas fiqih pun banyak ajaran tasawuf di dalamnya.

Baca Juga: Si Pemabuk Hanya Bertanya Ini tapi Bikin Syekh Abdul Qodir Menangis Tersungkur, Kisah Wali Allah

Misalnya kitab kecil bab sholat dan wudhu yang diberi nama oleh wali Mbah Sholeh Darat 'Lathoifut Thoharoh wa Asrorus Sholat' juga terdapat ajaran tentang tasawuf di dalamnya.

Terlebih dalam kitab yang memang membahas tentang tasawuf, Mbah Sholeh Darat mengisinya dengan penuh ajaran tentang pembersihan hati dan penghambaan sejati kepada Allah.

Karena keahlian Mbah Sholeh Darat sebagai ahli tasawuf, maka tak heran banyak yang menjuluki Mbah Sholeh Darat sebagai Imam Al Ghazali nya Jawa.

Baca Juga: MUDZAFAR Baru Sadar Bahwa Dirinya Seorang Wali Allah, Setelah Diberi Tahu Sosok Ini

Hal itu tak lepas dari semua kitab karyanya selalu mengutip ajaran tasawufnya Imam Al Ghazali dan memang wali Mbah Sholeh Darat sendiri menyebut bahwa karya-karyanya itu memetik dari kitab Tasawuf Al Ghazali.

Kebiasaan wali Mbah Sholeh Darat usai mengajar ngji adalah menulis atau mengarang kitab.

Mbah Sholeh Darat di dalam kamar duduk dilantai menghadapi meja dengan penerangan lampu teplok dalam mengarang kitab.

Lembar demi lembar kertas Mbah Sholeh Darat koreksi dengan pena tutul dengan tinta bak buatan Cina. Ia menuliskan gagasan atau ulasannya di atas kertas itu.

Baca Juga: SOSOK WALI BESAR Menyamar Jadi Penjual Tempe, Mbah Hamid Pasuruan Buka Misteri Kewaliannya

Konon, tinta yang digunakan oleh Mbah Sholeh Darat dalam menulis kitabnya itu dicampuri dengan minyak wangi.

Menurut banyak narasumber, minyak yang dipakai adalah misik. Terbukti di kitab tulisan tangan asli Mbah Soleh Darat yang sampai kini masih terjaga dan disimpan oleh cicitnya, aroma wangi misik masih terasa jika dibuka lembaran-lembarannya.

Dikisahkan, saat sedang tekun menulis Kitab, suatu malam ada seorang tamu berbusana model Arab berjubah dan bersorban.

Oleh para santri, tamu itu disalami kemudian disuguhi minuman. Tamu tersebut lantas diantar bertemu Mbah Sholeh Darat di ruang pribadinya.

Baca Juga: SOEKARNO Bukan Orang Sembarangan, Dia Wali Allah, Kata Buya Arrazi

Konon, saat itu Mbah Sholeh Darat sedang menulis kitab fenomenlnya hingga kini, yakni kitab Munjiyat.

Si santri pun kembali ke ruang depan, lalu menghabiskan minuman tamu yang masih tersisa. Setelah itu ia kembali ke langgar untuk terus pengajian pelajarannya.

Santri tersebut mendengar sayup-sayup pembicaraan Mbah Sholeh Darat dengan sang tamu yang berbincang dalam bahasa Arab.

Suara keduanya terdengar tapi isi pembicaraan kurang jelas karena jarak dan dipisahkan dinding kayu di dalam ruangan.

Baca Juga: Kisah Para Wali, Mbah Kholil Berguru kepada Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari Santrinya Sendiri

Saat malam telah larut, sang tamu pamit pulang. Mbah Sholeh Darat mengantarkannya sampai serambi rumah.

Usai melambaikan tangan di halaman langgar, si tamu itu melangkah ke arah jalan besar lantas menghilang di kegelapan malam.

Para santri yang penasaran lantas memberanikan diri bertanya kepada Mbah Sholeh Darat.

"Itu tadi siapa Kiai, rasanya belum pernah datang ke sini," tanya seorang santri senior yang tadi menyuguhi minuman.

Baca Juga: NGERI! Kambing Mbah Sholeh Darat Memakan Harimau Besar: Kisah Keramat Wali Allah

"Itu tadi Imam Al Ghazali, beliau merestui kitab yang ku tulis," jawab Mbah Sholeh Darat.

"Subhanallah, Masya Allah, bukankah Imam Al Ghazali sudah wafat ratusan tahun lalu?," ujar santri itu takjub.

"Ya itulah keramat beliau, mari kita berdoa tawasul kepada Imam Al Ghazali agar ilmu kita diberkahi," pungkas Mbah Sholeh Darat seraya menyuruh santri itu kembali ke langgar.

Baca Juga: Perempat Final Malaysia Open 2022: Ganda Putra dan Ganda Putri Indonesia Sama-sama Sisakan Dua Pasangan

Disclaimer: Kisah ini hanya dari satu sumber yang kami dapati. Tidak menutup kemungkinan adanya versi yang berbeda dari sumber yang lainnya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Santri Ngopi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x