Network
PORTAL MAJALENGKA - Maulana Al Habib Luthfi bin Yahya bercerita ketika waktu ia masih muda, saat dirinya mondok di Kedungparuk, Purwokerto.
Satu cerita menarik oleh Habib Luthfi bin Yahya saat ia mondok di sana ada satu sosok pekerja keras bernama Darjo.
Darjo adalah seorang pekerja kasar, apa pun dia mau melakukannya demi bayaran untuk memberikan nafkah untuk keluarganya di rumah.
Baca Juga: Kisah Wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan yang Mampu Mengubah Daun Menjadi Uang Kertas
Biasanya setelah sholat Subuh tidur sebentar jam 07.00 keluar kerja ke pasar, hingga kemudian Pak Darjo wafat. Setelah 9 tahun kemudian cucunya juga wafat.
Maksud orang tua anak itu, ingin anaknya dimakamkan di dekat makam kakeknya Mbah Darjo.
Terlebih lagi di pemakaman itu banyak orang Sholeh seperti ayahnya Mbah Kiai Abdul Malik, Kiai Ilyas dan banyak orang sholeh lainnya.
Baca Juga: Berikut Langkah-Langkah Membeli Minyak Goreng Murah Menggunakan PeduliLindungi/KTP
Akhirnya kuburan Mbah Darjo dibongkar, setelah digali 1,5 meter ternyata bambunya masih hijau, kain kafannya masih utuh, wangi luar biasa seperti baru dimakamkan beberapa jam saja.
