Usai sholat, santri tersebut tidak langsung pulang, melainkan menunggu sampai jamaah pulang semua.
Lampu teras rumah wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan pun sudah dipadamkan, suatu pertanda pemilik rumah siap-siap beristirahat.
Baca Juga: Berikut Langkah-Langkah Membeli Minyak Goreng Murah Menggunakan PeduliLindungi/KTP
Dengan demikian, santri tersebut berpikir bahwa niatnya berhasil, yaitu keinginannya untuk ditawari makan oleh wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan tidak diketahui.
Merasa dirinya tidak berhasil membuktikan kewalian Kiai Abdul Hamid Pasuruan, santri tersebut kemudian melangkahkan kakinya meninggalkan masjid.
Ternyata, dari rumah wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan ada yang melambaikan tangan kepadanya.
Baca Juga: Wali Mbah Hafid Nogosari Peluk Erat Sang Adik Sambil Menangis, Tahu akan Wafat saat Haji di Mekkah
Dengan langkah ragu, santri itu pun mendekatinya. Siapa sangka, ternyata tuan rumah sendiri atau wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan yang memanggilnya.
"Makan di sini ya," kata Kiai Abdul Hamid Pasirian sambil senyum.
Santri itu pun dia diajak oleh wali Allah Kiai Abdul Hamid Pasuruan masuk ke ruang tengah, di sana hidangan sudah tersaji.