BIMA MENCARI DEWA RUCI Lakon Sunan Kalijaga Paling Digemari, Temani Sunan Gunung Jati Dakwah Islam di Pasundan

- 29 Juni 2022, 06:30 WIB
Kisah Sunan Gunung Jati
Kisah Sunan Gunung Jati /Twitter @ganaislamika

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga mendakwahkan ajaran agama Islam di tatar Pasundan.

Dua tokoh Walisongo yang bekerjasama dalam penyebaran ajaran agama Islam di tatar Pasundan, antara Sunan Gunung Jati maupun Sunan Kalijaga menggunakan pendekatan adat budaya dan juga seni yang ada.

Sunan Gunung Jati sendiri merupakan Sultan Cirebon setelah mengganti kan uwak-nya Pangeran Walang Sungsang.

Baca Juga: Karomah Sakti Gus Dur di Langit India, Awan Hitam Tiba-tiba Membelah Memberi Jalan Rombongan

Sunan Gunung Jati menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon, sebagai pengganti Pangeran Walang Sungsang yang sudah merasa sepuh dan harus segera diteruskan oleh keponakannya.

Dalam buku sejarah karya Agus Sunyoto yaitu Atlas Walisongo, menceritakan bagaimana cara berdakwah Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga.

Sunan Kalijaga dalam berdakwah memanfaatkan pertunjukan tari topeng, barongan, dan wayang kulit.

Baca Juga: HERAN, Wali Ahli Ibadah Tanya kepada Wali Tukang Tidur: Kok Bisa Kamu Sederajat dengan Saya?

Dakwah Sunan Kalijaga dilakukan dengan cara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.

Dari satu pedukuhan ke pedukuhan lainnya, sehingga dakwah Sunan Kalijaga hingga sampai ke negeri Majapahit kala itu.

Cara berdakwah Sunan Kalijaga banyak digambarkan dan dituliskan dalam buku sejarah Babad Cerbon.

Baca Juga: Karomah Wali Sakti Habib Sholeh Tanggul Santap Kambing Goreng: Bukan! Ini Hadiah dari Ahlul Barzakh

Menurut Babad Cerbon ini, diketahui bahwa selama menjadi dalang berkeliling ke berbagai tempat.

Sunan Kalijaga kadang menjadi dalang pantun dan dalang wayang kulit. Sunan Kalijaga berkeliling dari wilayah Pajajaran hingga wilayah Majapahit.

Masyarakat yang ingin nanggap wayang bayarannya tidak berupa uang, melainkan cukup membaca dua kalimat syahadat.

Baca Juga: DJ Joice Pakai Barang Narkoba, Ini Motifnya

Sehingga dengan cara itu Islam berkembang dengan cepat di wilayah Pajajaran dan hingga ke Majapahit.

Di antara berbagai lakon wayang yang lazimnya diambil dari epos Ramayana dan Mahabharata.

Salah satu yang paling digemari masyarakat adalah lakon Dewa Ruci, yaitu lakon wayang yang merupakan pengembangan naskah kuno Nawa Ruci.

Lakon Nawa Ruci atau Dewa Ruci mengisahkan perjalanan ruhani tokoh Bima mencari kebenaran.

Baca Juga: Ginting dan Jojo Melaju, Bertemu Lawan yang Mengalahkan Tommy dan Chico di 16 Besar Malaysia Open 2022

Bima mencari kebenaran di bawah bimbingan Begawan Drona, hingga ia bertemu dengan Dewa Ruci.

Sunan Kalijaga dikenal sangat mendalam memaparkan kupasan-kupasan rohaniah berdasar ajaran tasawuf dalam memainkan wayang lakon Dewa Ruci.

Lakon ini yang menjadikannya sangat masyhur dan dicintai oleh masyarakat dari berbagai lapisan.

Bahkan, tidak sekadar memainkan wayang sebagai dalang, Sunan Kalijaga juga diketahui melakukan reformasi bentuk-bentuk wayang.

Baca Juga: KISAH KERAMAT WALI: Kiai Asad Syamsul Arifin Mampu Mengubah Pasir Jadi Dentuman Senjata

Bentuk wayang yang sebelumnya berbentuk gambar manusia menjadi dekoratif dengan proporsi tubuh tidak mirip manusia.

Selain itu, Sunan Kalijaga juga munculkan tokoh-tokoh kuno seperti Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Togog, dan Bilung.

Tokoh-tokoh wayang ini sebagai diciptakan sebagai punakawan yang mengabdi kepada para ksatria.

Dikisahkan punakawan ini juga memilki kesaktian yang luar biasa bahkan punakawan ini melebihi dewa-dewa.

Baca Juga: Kasus Narkoba DJ Joice: Polisi Sita Sabu sampai Alat Hisap

Dalam kisah Ramayana dan Mahabharata yang asli, tidak dikenal tokoh-tokoh punakawan Semar beserta keempat orang putranya itu.

Bahkan, dalam lakon wayang Beber, tokoh-tokoh punakawan yang dikenal adalah Bancak dan Doyok.

Sejumlah lakon wayang yang dibawakan Sunan Kalijaga adalah: Dewa Ruci, Semar Barang Jantur, Petruk Dadi Ratu, Mustakaweni, Dewa Srani, Pandu Bergola, dan Wisanggeni, diketahui diciptakan oleh Walisongo terutama Sunan Kalijaga.

Peranan besar Wali Songo, terutama Sunan Kalijaga dalam mereformasi wayang.

Baca Juga: DJ Joice Bersama 3 Rekannya Diamankan Polisi Terkait Kasus Narkoba

Dari mulai bentuk sederhana berupa gambar-gambar mirip manusia di atas kertas.

Perangkat gamelan pengiringnya, tembang dan suluk nya. Sampai menjadi seperti bentuknya sekarang yang begitu indah.

Itu merupakan sumbangan besar dalam proses pengembangan kesenian
dan kebudayaan Nusantara.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Atlas Wali Songo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x