Di hari yang lain, pemuda itu datang lagi ke hotel untuk melaksanakan hasrat nafsunya yang tidak terbendung.
Namun, di saat detik-detik akan melakukan maksiatnya muncul wajah Abah Anom.
“Tidak apa-apa, asal jangan di hadapan Abah.” Pemuda itu kembali mengurungkan niatnya dan kembali pulang.
Kejadian itu terus terulang selalu melihat bayangan wajah Abah Anom di saat-saat akan melakukan maksiat dengan pelacur.
Akhirnya, dengan kejadian itu pemuda tersebut menghentikan dari hobinya melacur untuk selamanya.
Dan pemuda itu menjadi pengamal Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah.***