Network
PORTAL MAJALENGKA - Sebelum masa Sunan Gunung Jati dan walisongo menyebarkan ajaran agama Islam, sudah ada terlebih dahulu Walisongo periode pertama pertama.
Sunan Gunung Jati dan Walisongo lainnya menjadi periode berikutnya dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa.
Sunan Gunung Jati sendiri menyebarkan agama Islam dikhususkan di tanah Jawa Bagian Barat, dan Walisongo lainnya memiliki daerah masing-masing dalam berdakwah.
Baca Juga: Raja Macan Putih Gaib dan Sekawanannya yang Menyerang Prabu Siliwangi Berbalik Jadi Pengawal Setia
Namun sebelum masa Sunan Gunung Jati dan Walisongo lainnya ada beberapa Walisongo periode pertama yaitu sebagai berikut :
1. Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki ahli mengatur Negara.
2. Maulana Ishaq, berasal dari samarkand, Rusia Selatan, ahli pengobatan.
3. Maulana Ahmad, Jumadul Kubro, dari Mesir.
4. Maulana Muhammad Al maghrobi, dari Maroko.
5. Maulana Malik Israil, dari Turki, ahli mengatur Negara
6. Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia Iran, ahli pengobatan.
Baca Juga: Sejak Peristiwa Ini, Tuan Guru Turmudzi Badruddin Makin Percaya Kewalian Gus Dur
7. Maulana Hasanuddin, dari Palestina.
8. Maulana aliyudin, dari Palestina.
9. Syekh Subakir, dari Iran, ahli mengembalikan daerah yang angker yang dihuni oleh jin jahat.
Dalam legenda yang beredar di Pulau Jawa dikisahkan, sudah beberapa kali utusan dari Negeri Arab untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Tapi banyak yang gagal, karena orang-orang Jawa pada waktu itu masih kokoh memegang kepercayaan lama.
Baca Juga: KUJANG PUSAKA Sakti Milik Prabu Siliwangi Kakek Sunan Gunung Jati Jadi Simbol Jawa Barat (2)
Dengan tokoh-tokoh gaibnya masih sangat menguasai bumi dan laut di sekitar Pulau Jawa.
Para ulama yang dikirim untuk menyebarkan agama Islam mendapat halangan yang sangat berat,
Namun meskipun berkembang itu hanya dalam lingkungan yang kecil, tidak bisa berkembang secara luas.
Secara menyeluruh dapat dikatakan gagal. Maka diutus lah Syekh Subakir untuk menyebarkan agama Islam.
Baca Juga: Jokowi Ulang Tahun Ke-61, Relawan di Cirebon Sampaikan Ucapan Selamat dan Gelar Perayaan
Yaitu dengan membawa batu hitam yang dipasang oleh Syekh Subakir di seantero nusantara.
Untuk tanah Jawa diletakkan di tengah-tengahnya, yaitu di Gunung Tidar, Magelang.
Efek dari kekuatan gaib suci yang dimunculkan oleh batu hitam menimbulkan gejolak.
Mengamuk lah para makhluk gaib: Jin, setan dan makhluk halus lainnya. Syekh Subakir lah yang mampu meredam amukan dari mereka.
Baca Juga: Mbah Maimun Zubair Usir Santri Barunya Jika Tidak Mau Mengaku, Kisah Penerus Walisongo di Tanah Jawa
Akan tetapi, Raja Jin penghuni Pulau Jawa sesumbar dengan berkata:
"walaupun kamu sudah mampu meredam amukan kami, kamu dapat kembangkan agama Islam di tanah Jawa, tetapi Kodratullah tetap masih berlaku atas ku, ingat itu wahai Syekh Subakir" ucap Raja Jin tanah Jawa..
"Apa itu?" Tanya Syekh Subakir,
"Aku masih dibolehkan untuk menggoda manusia, termasuk orang-orang Islam yang imannya masih lemah." Jawabnya.
Syekh Subakir berasal dari Iran namun dalam versi lain dikatakan bahwa Syekh Subakir berasal dari Rum.
Syekh Subakir diutus ke tanah Jawa bersama dengan Wali Songo periode pertama yang diutus oleh Sultan Muhammad 1 dari Istanbul, Turki.
Itulah sekilas sosok Syekh Subakir. Dialog dengan jin tanah Jawa menjadi refleksi bagi kita semua untuk menjaga diri, keluarga, masyarakat dan bangsa ini.
Baca Juga: PERDEBATAN TINGKAT TINGGI Antara Brahmana dengan Sunan Bonang, Kisah Sunan Gunung Jati dan Walisongo
Demikian Kisah Dialog Syekh Subakir dengan jin tanah Jawa, semoga bermanfaat. Wallahu a'lam bishawab.***
