PORTAL MAJALENGKA - Ketika wilayah Pasundan di bawah Pengaruh kekuasaan Batara Pasca kepemimpinan Sri Baduga Maharaja Jayadewata atau Prabu Siliwangi, kerajaan Sunda-galuh atau Pajajaran dipimpin oleh Para keturunannya secara turun-temurun
Dimulai dari Prabu Surawisesa hingga Prabu Surya Kencana yang merupakan raja terakhir yang ditandai oleh runtuhnya Tahta Pajajaran pada tahun 1579.
Runtuhnya akibat dari serangan gabungan Kesultanan Banten Cirebon dan Demak.
Baca Juga: KISAH SUNAN GUNUNG JATI Dirikan Kesultanan Banten dan Perintahkan Anaknya Maulana Hasanuddin
Berakhirnya zaman kerajaan Sunda atau Pajajaran yang dipimpin prabu Siliwangi ditandai dengan dirampasnya Palangka Sriman Sriwacana atau batu tempat penobatan seorang calon raja dari trah kerajaan Sunda yang dipindahkan ke Banten oleh pasukan Panembahan Yusuf.
Oleh karenanya tidak akan ada lagi penobatan Raja Pajajaran yang menandakan berakhirnya kekuasaan Pajajaran.
Namun sesaat sebelum runtuhnya Pajajaran pada tahun 1578 Prabu Surya Kencana keturunan Prabu Siliwangi mewariskan pusaka Pajajaran berupa mahkota Binokasih kepada pangeran Angkawijaya yang kelak dinobatkan sebagai raja Sumedang Larang.
Baca Juga: Sunan Gunung Jati Sebarkan Islam di Tanah Pajajaran Melalui Gerbang Cirebon dan Banten
Pemberian mahkota Binokasih tersebut menandakan Sumedang Larang sebagai penerus Pajajaran yang diharapkan mampu membangun dan mengembalikan kejayaan Pajajaran.