Ibnu Amajur, Keluarga Astronom Muslim Pencatat Perjalanan Bulan

- 6 April 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi Ilmuwan Muslim. Ibnu Amajur, Keluarga Astronom Muslim Pencatat Perjalanan Bulan
Ilustrasi Ilmuwan Muslim. Ibnu Amajur, Keluarga Astronom Muslim Pencatat Perjalanan Bulan /

PORTAL MAJALENGKA - Ibnu Amajur atau lebih masyhur dengan sebutan Ibnu Majur merupakan sebuah keluarga astronom yang berasal dari daerah Farghana, Turkistan.

Keluarga ini terdiri dari Abu Al-Qasim Abdullah bin Amajur At-Turki (sang ayah) dan Abu Al-Hasan Ali dan Muflih (sang anak).

Melihat dari gelar yang ada pada nama Abu Al-Qasim (sang ayah), dapat diketahui bahwa mereka adalah berdarah Turki.

Baca Juga: Sosok Habasy Al Mawarzi, Astronom Muslim Pertama yang Menggambarkan Konsep Trigonometri

Namun mereka semua bekerja di daerah Baghdad dan Syiruz pada antara tahun 272 H/885 M sampai tahun 321 H/ 933 M.

Keluarga mereka terkenal dengan perhitungan mengenai perjalanan bulannya.

Abu Al-Hasan Ali, diketahui lebih memfokuskan perhatiannya pada penentuan batasan garis lintang bulan dengan lebih besar dari apa yang pernah dikemukakan oleh Hipparchus di Abad ke-2 SM .

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Bagaimana Puasa Ramadhan Bagi Orang Muslim di Daerah Siangnya Panjang?

Ia juga mengemukakan perbedaan-perbedaan yang mencolok antara pemetapan-penetapan yang pernah dilakukannya sendiri.

Observasi ini secara tidak langsung menyatakan suatu pengetahuan tentang adanya keanekaragaman bidang orbit bulan, menunjuk betapa tepatnya hal tersebut di atas secara bersama-sama telah mengkompilasi 4 buah astronimi yang disebut _"Al-Badi"_, _"Al-Mamarrad"_, _"Al-Khalis"_, _"Al_Muzannar"_, serta satu lagi versi Sind-Hind.

Yang terakhir ini dinyatakan hilang. Disamping itu mereka juga telah membuat beberapa buah tabel planet Mars sesuai dengan kronolog Persia.

Abu Al-Kasim Abdullah (sang ayah) yang hidup sekitar tahun 885 M-933 M mengarang beberapa buku.

Diantaranya: _"Jawami' Ahkam Al-Kusufayn"_ yang terbit di Leiden pada tahun 1107 M), _"Zad al-Musafir"_ yang kemudian dikutip oleh Ibnu Al-Qitti, dan _"Az-Aijal Badi"_ yang merupakan karyanya yang paling banyak menarik perhatian para ilmuan.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Buku 125 Ilmuan Muslim Pengukir Sejarah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x