Dari pernikahan itu lahir dua orang putra, yaitu Pangeran Jayakelana yang menikah dengan Nyai Ratu Pembayun putri Raden Patah Sultan Demak dan Pangeran Bratakelana Gung-Anom yang menikah dengan Nyai Ratu Nyawa putri Raden Patah juga.
Istri Syarif Hidayatullah yang lain adalah Nyai Tepasari, putri Ki Gedeng Tepasan (Adipati Tepasana), seorang pejabat Majapahit yang berkuasa di Tepasana, Lumajang.
Dari pernikahan ini, lahir dua orang putra dan putri, yaitu Nyai Ratu Ayu yang menikah dengan Pangeran Sabrang Lor putra Raden Patah dan Pangeran Muhammad Arifin yang bergelar Pangeran Pasarean.
Sementara dari pernikahan Syarif Hidayat dengan Nyi Mas Rarakerta putri Ki Gedeng Jatimerta, lahir seorang putra yang dinamai Bung Cikal.
Demikian, kisah dakwah yang dilakukan Sunan Gunung Jati dengan strategi menguatkan lembaga pernikahan dengan tujuan untuk memperkuat kedudukan.
Sekaligus memperluas hubungan dengan tokoh-tokoh berpengaruh di Cirebon dan sekitarnya. ***