PORTAL MAJALENGKA - Tidak hanya di Cianjur, rupanya Majalengka telah lama memiliki situs megalitikum seperti halnya Gunung Padang.
Meskipun tak begitu terkenal seperti Gunung Padang, namun situs megalitikum di Majalengka juga cukup terawat karena ada juru kunci yang merawatnya.
Seperti halnya Gunung Padang, situs megalitikum di Majalengka juga berskala nasional dan bukan skala lokal atau regional.
Dalam perjalanannya, situs megalitikum di Majalengka berada di bawah pengawasan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang dan masih menjadi bahan kajian.
Batu-batu tua yang tersusun ini terbagi di beberapa tempat dan cukup jauh dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Namun masih berada di dalam satu kawasan.
Bahkan di satu lokasi, warga setempat mempercayai jika batu yang tersusun dan memiliki 4 pohon hanjuang merupakan Petilasan Prabu Siliwangi.
Hal tersebut disebabkan ada bentuk batu yang menyerupai senjata khas Jawa Barat yakni kujang. Selain kujang ada pula yang berbentuk pisau.
Lokasi batu megalitik yang dipercaya merupakan petilasan Prabu Siliwangi ini berada di lokasi ketiga dari total 5 lokasi yang dapat dijamah.
Oleh karena itu, lokasi ketiga ini disebut juga dengan Sanghyang Siliwangi. Sedangkan lokasi kedua diberi nama Sanghyang Pamangkatan.
Baca Juga: Elsa Suciana, Pelajar Asal Majalengka Lolos Seleksi Duta Maritim Indonesia 2023 Aspeksindo
Di lokasi Sanghyang Pamangkatan, batu-batu tua berbentuk panjang dan pipih masih dapat disaksikan, walaupun sebagian sudah ada yang patah dan sudah tidak utuh.
Sanghyang Ujung Kulon di lokasi keempat. Batu-batu tua di sini lebih banyak. Namun dipenuhi oleh lumut dan sebagian juga sudah ada yang patah.
Menurut kabar, BP3 Serang sempat membersihkan batu megalitik di lokasi keempat ini. Itu seiring dengan melakukan kajian seputar batu megalitik di situs tersebut.
Baca Juga: LAYAKNYA HEWAN PELIHARAAN, Lokomotif di Bekas Pabrik Gula Jatiwangi Majalengka Diberi Nama Unik
Di lokasi Sanghyang Ujung Kulon inilah terdapat batu yang apabila dipukul akan menghasilkan suara tertentu layaknya batu di Situs Gunung Padang.
Di lokasi terakhir, batu-batu tua yang lebih besar, lebih tersusun rapi, dan terawat dapat ditemui. Sehingga lebih terlihat keasliannya.
Lokasi terakhir ini berada di atas bukit dan di lokasi ini pula terdapat batu yang menyerupai tanduk kerbau yang konon menjadi tempat pertapaan dan pemujaan zaman megalitikum.
Lokasi situs megalitikum di Majalengka ini bernama Situs Gunung Ageung yang masuk wilayah Desa Cipasung, Kecamatan Lemahsugih, Majalengka.
Itulah sekilas tentang situs megalitikum yang berada di Majalengka yang batunya bisa menghasilkan bunyi layaknya batu di Situs Gunung Padang.***