KAROMAH WALI SAKTI Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Mampu Berjalan di Dasar Lautan

12 Juni 2023, 06:10 WIB
Ilusi Karomah Sakti Syekh Abdul Muhyi, Dapat Berjalan di dasar lautan /YouTube Dncrash

PORTAL MAJALENGKA - Syekh Abdul Muhyi merupakan salah satu wali yang dikenal memiliki karomah yang sangat sakti.

Syekh Abdul Muhyi hidup pada masa setelah Syekh Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Cirebon. Ia menjadi penerus perjuangan Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan agama islam di tanah Jawa Barat bagian selatan.

Syekh Abdul Muhyi hidup pada masa dua abad setelah masa Sunan Gunung Jati, dia lahir di Mataram pada tahun 1071 Hijriah atau tahun 1650 masehi.

Baca Juga: SIAPA NAMA ASLI PRABU SILIWANGI, Raja Pajajaran yang Sangat Sakti Sang Kakek Sunan Gunung Jati

Pada masa Sunan Gunung Jati sudah berhasil mengislamkan beberapa wilayah di Jawa Barat, dari mulai perbatasan Losari hingga ujung kulon Jawa Barat.

Namun, bagian selatan Jawa Barat belum sempat tersentuh oleh Syekh Sarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati, Cirebon.

Perjuangan untuk mendakwahkan ajaran agama islam ini kemudian diteruskan, salah satunya oleh seorang wali Allah yang dikenal memiliki karomah yang sangat sakti yaitu Syekh Abdul Muhyi.

Baca Juga: DEBAT SENGIT, Sunan Gunung Jati dengan Syekh Siti Jenar, Argumen Tingkat Tinggi Sunan Kalijaga

Syekh Abdul Muhyi mendapatkan titah dari gurunya, untuk mendakwahkan ajaran islam ke bagian selatan Jawa Barat.

Sang guru pun membekali Syekh Abdul Muhyi hanya dengan ciri-ciri tempat yang harus dituju olehnya Syekh Abdul Muhyi nantinya.

 

Setelah mendapat tugas dari sang guru, Syekh Abdul Muhyi meminta restu kepada kedua orang tuanya untuk mengemban amanah dan dakwah di Jawa Barat bagian selatan.

Sejak saat itu Syekh Abdul Muhyi memulai melakukan pengembaraan, untuk dakwah Islam dan mencari sebuah gua yang menjadi ciri untuk dia tinggal di sana.

Mula-mula Syekh Abdul Muhyi tinggal di Darma Kuningan, di daerah itu melakukan dakwah Islam hingga banyak pengikut. Dari Darma, Kuningan meneruskan perjalanan hingga di Pameungpeuk, Garut.

Disana Syekh Abdul Muhyi menyebarkan agama Islam kepada penduduk yang masih menganut ajaran agama Hindu. Syekh Abdul Muhyi kemudian meneruskan penyebaran Islam ke Batu Wangi dan Lebak Siu.

Ketika itu di Lebak Siu, masih banyak tokoh-tokoh aliran hitam, mereka semua dapat dikalahkan oleh Syekh Abdul Muhyi, karena pertolongan Allah SWT.

Syekh Abdul Muhyi akhirnya menemukan gua yang selama ini dia cari, sesuai dengan ciri yang disebutkan oleh gurunya yang harus dia tempati. Gua ini disebut Safarwadi di Pamijahan, Tasikmalaya.

Di sini Syekh Abdul Muhyi menyebarkan Islam melalui ilmu hikmah kepada para murid dan santrinya. Disini pula Syekh Abdul Muhyi mendidik kader dan mengajarkan suluk Tarekat Satoriyah.

Syekh Abdul Muhyi kemudian pindah ke kampung Bojong. Kampung ini terletak 6 km dari letak goa Safarwadi.

Di kampung ini Syekh Abdul Muhyi mendirikan pesantren dan masjid sebagai pusat penyebaran Islam.

Dikenal sakti dan memiliki karomah sebagai seorang wali, Syekh Abdul Muhyi saat berada di Mekah bersama Syekh Manshur hendak pulang ke Jawa.

Baca Juga: Ilmu Batara Karang Hancur oleh Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Dakwah Islam Pasca Sunan Gunung Jati

Dua waliyullah ini sama-sama memiliki kesaktian yang luar biasa, namun keramat yang dimiliki keduanya berbeda.

Syekh Abdul Muhyi dalam perjalanan pulang menuju Jawa menggunakan kesaktian berjalan di dalam bumi. Sedangkan Syekh Manshur pulang ke tanah Jawa berjalan diatas bumi.

Ketika Syekh Abdul Muhyi berjalan di dasar lautan tubuhnya merasa kedinginan, hingga dia menyalakan rokok menghangatkan badannya.

Namun setelah Syekh Abdul Muhyi menyalakan rokoknya tampak jalannya gelap bagaikan tertutup asap. Syekh Abdul Muhyi mematikan rokoknya, dan jalan yang akan dia lalui menjadi terang kembali.

Hal inilah yang menjadi asal muasal di wilayah pemakaman Syekh Abdul Muhyi ada tempat-tempat khusus dilarang merokok ketika berada di sana. *

Editor: Rahman Prayitno Sodikin

Sumber: YouTube Rio Fulana

Tags

Terkini

Terpopuler