INILAH Nasihat Sunan Kalijaga yang Dipegang Teguh Mataram Islam hingga Capai Kejayaannya

12 Februari 2023, 08:40 WIB
INILAH Nasihat Sunan Kalijaga yang Dipegang Teguh Mataram Islam hingga Capai Kejayaannya /Tangkapan layar youtube.com / Ini Channel.

PORTAL MAJALENGKA - Di masa Sutawijaya berkuasa memerintah Kerajaan Mataram Islam, di belakangnya berdiri Sunan Kalijaga sebagai penasihat utama.

Berbagai kebijakan Kerajaan Mataram Islam yang berlaku saat itu tidak bisa lepas dari pendapat dan nasihat Sunan Kalijaga.

Tidak mengherankan jika Kerajaan Mataram Islam ini mampu bertahan sampai 500 tahun. Mereka sangat kuat memegang ajaran dan nasihat yang disampaikan Sunan Kalijaga.

Belajar dari kejayaan Mataram saat itu dan di antara nasihatnya Sunan Kalijaga yang penting untuk dipelajari dan dijadikan pedoman generasi yang nanti menjadi pemimpin baik bagi diri maupun orang lain adalah sebagai berikut:

Baca Juga: 10 Pesan Ajaran Sunan Kalijaga, Meski Sederhana tapi Punya Makna yang Luar Biasa

Pertama, seorang pemimpin agar diberkahi selamat lahir bathin dalam memimpin. Ia dimetaforakan sebagai seorang yang menanam pohon Wijayamulya.

Pohon ini harus ditanam dengan penuh rasa kasih sayang. Memperlakukannya sesuai tatanan yang berlaku, serta disiram dengan air supaya segar.

Sehingga pohon Wijayamulya akan tumbuh subur, berdaun dan berbunga yang segar dan indah.

Baca Juga: Mau Wisata Kulineran di Tangerang Selatan yang Rasanya Tidak Kalah Enak dan Bikin Nagih? Nih Rekomendasinya

Pohon Wijayamulya sendiri adalah gambaran diri dan atau orang yang dipimpin.

Kedua, pemimpin merupakan sosok yang mengayomi dan menciptakan suasana nyaman bagi yang dipimpin.

Menurut Sunan Kalijaga, hendaknya para pemimpin bisa menjadi pelindung bagi yang dipimpin. Pemimpin juga harus dapat menjamin kenyamanan terhadap yang dipimpinnya.

Baca Juga: AIR TERJUN NIAGARA MINI dari Tatar Sunda, Wisata Air Sukabumi Pencinta Selfie yang Indah Memesona

Seorang pemimpin harus mampu mengangkat kesejahteraan yang dipimpin, bersikap peduli terhadap nasib fakir miskin, orang telantar, para yatim piatu, serta para alim.

Pemimpin harus bersikap dermawan, ringan tangan kepada yang membutuhkan. Serta jujur dan malu kepada Tuhan dan sesama.

Ketiga, cerdas dalam mengelolah sistem mangement dan strategi untuk mewujudkan sebuah kekuasaan yang ideal dan berkeadilan.

Baca Juga: Amalan Jumat Akhir Bulan Rajab yang Dapat Kamu Lakukan, Agar Dimudahkan Rejeki dan Urusan

Berkaitan dengan nasihat tersebut Sunan Kalijaga memetaforakan sosok pemimpin dengan empat hal yakni perempuan, keris, intan, dan burung.

Pemimpin dilambangkan sebagai sosok perempuan, maksudnya adalah seorang pemimpin harus bertutur kata halus, sareh, dan tertib dalam bersikap.

Pemimpin dilambangkan dengan sebuah keris, memiliki arti bahwa seorang pemimpin harus tajam pikirannya dan ahli strategi.

Baca Juga: Cara Praktis Membedakan Baby Channa Red Barito dan Sampit, Pedoman Pemula Biar Tidak Salah Pelihara

Lambang pemimpin sebagai intan, dimaknai bahwa pemimpin harus memiliki hati dan pikiran yang bening.

Sementara lambang burung, diartikan bahwa pemimpin adalah seorang yang cerdik mengetahui hal yang tersamar antara yang baik dan buruk.

Pemimpin harus memiliki cakrawala berpikir serta hati yang luas agar dapat memberi kemaslahatan bagi diri dan yang dipimpin.

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Legendaris Khas Pamekasan Madura yang Pasti Bikin Lapar, Wajib Kamu Coba

4 Larangan untuk Pemimpin

Selain nasihat berupa anjuran, Sunan Kalijaga juga mengingatkan para pemimpin dengan empat larangan, di antaranya:

Pertama, seorang pemimpin tidak boleh bersenang-senang, berjudi hingga berfoya-foya menggunakan kekayaan pribadi apalagi yang bukan haknya.

Kedua, tidak boleh main perempuan, mengumbar syahwat yang akan menjadikannya terlena, melalaikan tugas dan juga kewajibannya sebagai seorang pemimpin.

Baca Juga: Kisah Kyai Ridwan Abdullah Diusir Sang Guru Mbah Kholil Bangkalan Karena Terlalu Pintar

Ketiga, pemimpin bukan orang yang bodoh atau berotak kosong. Seorang pemimpin harus terus menggali keilmuan. Tidak boleh menghabiskan waktunya hanya untuk mencari kepuasan nafsu pribadinya.

Terakhir, pemimpin tidak boleh beranggapan bahwa kedudukannya merupakan berkat kehebatan dirinya sendiri.

Demikian nasihat Sunan Kalijaga yang telah dilaksanakan dan dibuktikan para pemimpin Mataram Islam dulu sehingga dapat mencapai kejayaannya.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Husain Ali

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler