MENELISIK Pesan Ajaran Islam Sunan Kalijaga dalam Simbol Tokoh Pewayangan Pandawa 5

15 Januari 2023, 18:40 WIB
Ilustrasi Pandawa 5 dalam kisah Mahabharata yang mennjadi media dakwah ajaran Islam Sunan Kalijaga. /Ken Supriyono/SerangNews.com/

 

PORTAL MAJALENGKA - Sunan Kalijaga dikenal sangat pandai dan piawai menggunakan karya seni khususnya wayang untuk menyampaikan pesan ajaran Islam.

Sunan Kalijaga menjadikan wayang kulit sebagai salah satu sarana dakwahnya dengan cerita dan dialog sekitar tauhid dan akhlaqul kharimah.

Sunan Kalijaga melakonkan cerita pakeliran Mahabarata dengan menggabungkan unsur akidah, akhlak dan ibadah.

Dakwah pewayangan Islam dengan bentuk alkulturasi seni memiliki kelebihan dibandingkan seni lain, terbukti ajaran Islam melalui wayang bisa diterima masyarakat dan dengan cepat berkembang.

Wayang mampu menjadi sebuah metode atau alat dakwah yang sangat efektif terutama untuk perkembangan Islam di pulau Jawa.

Baca Juga: LACAK Jejak Dakwah Sunan Kalijaga dari Berbagai Karya Seninya yang Luar Biasa

Dakwah pewayangan Islam menggunakan pakem dasar dari budaya mayarakat saat itu, kemudian ditambah atau disisipkan dengan unsur Islam.

Beberapa sisipan unsur Islam tersebut dapat dilihat dari beberapa simbol berikut:

1. Kalimat syahadat, dipersonifikasikan pada tokoh Puntadewa sebagai seorang saudara yang lebih tua dari Pandawa, kalimat syahadat menjadi rukun Islam yang pertama.

Pada sebuah cerita pewayangan, Puntadewa sebagai raja (memposisikan syahadat sebagai raja rukun Islam) memiliki sifat kewibawaan dan sikap yang berbudi luhur.

Sosok raja merupakan seorang yang bijaksana, selalu adil baik itu dalam hal ucapan maupun perbuatan merupakan bentuk sebagai kalimat syahadat yang mengilhami keadilan dan kearifan.

Puntadewa juga memimpin dari empat saudaranya dengan suka dan dukanya tentunya dengan kasih sayang.

Begitupula dengan kalimat syahadat yang merupakan “raja” dari rukun Islam lainnya, karena jika seorang mengerjakan rukun Islam kedua hingga kelima, namun jika tidak mengerjakan yang rukun Islam pertama amalannya akan percuma.

Baca Juga: Di Balik Tokoh Wayang Semar Ternyata Sunan Kaljaga Sisipkan Pesan Karakter Sosok Sesepuhnya 

2. Sholat lima waktu, dipersonifikasikan pada tokoh pewayangan yaitu Bima. Pada kisah pagelaran wayang, tokoh ini sangat terkenal sebagai sosok Penegak dari Pandawa.

Konon dia tidak bisa duduk dan hanya berdiri saja, melambangkan bahwa sholat lima waktu haruslah ditegakkan.

Bagi Bima agama Islam dan Sholat merupakan tiang agama. Adapun sabda Nabi Muhammad SAW “sholat lima waktu penegak agama Islam. Siapa yang menjalankannya berarti menegakkan Islam”.

Baca Juga: MENGUAK Sedulur Papat Lima Pancer, Isi Pesan Sunan Kalijaga dalam Kidung Marmati 

3. Zakat, dipersonifikasikan pada sosok Pandawa ketiga yaitu Arjuna. Pada nama Arjuna diambillah kata “jun” yang memiliki arti jambangan (wadah menurut bahasa sansekerta).

Memiliki simbol kesucian jiwa, kejernihan yang mampu terpancar pada dirinya, juga merupakan sosok pecinta seni dan keindahan.

Mempunyai jiwa dan hati yang hangat dan halus hingga sulit untuk berkata tidak, karena jiwa yang lembut tersebut seolah-olah Arjuna mempunyai kesan diri yang lemah.

Sebenarnya hal tersebut dilakukann Arjuna agar tidak menyakiti jiwa orang lain yang ada disekitarnya. Maka begitu juga dengan Zakat, memiliki arti setiap muslim wajib untuk berzakat, berjuang memperoleh rejeki dan kekayaan rohani maupun jasmani.

Tokoh Arjuna sangat menonjol perannya, satu dan lainnya sangat diperlukan sehingga menjadi dwi-tunggal yang tidak akan bisa terpisahkan. Demikian juga sholat lima waktu dan zakat juga tidak bisa dipisahkan seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: 9 Filosofi Jawa yang Diajarkan oleh SUNAN KALIJAGA

4. Puasa Ramadhan dan Haji, dipersonifikasikan kepada tokoh kembar yaitu Nakula dan Sadewa. Para tokoh ini ada dan muncul pada saat bagian tertentu saja.

Begitu juga dengan Puasa Ramadhan dan Haji yang tidak setiap hari dilakukan oleh umat Islam. Puasa Ramadhan dan Haji ada pada bulan tertentu berbeda dengan tiga rukun Islam yang sebelumya. *

Editor: Ayi Abdullah

Tags

Terkini

Terpopuler