Kisah Gus Dur Tawarkan Sholat Diskon 60 Persen, Diceritakan Kyai Kampung

15 November 2022, 07:10 WIB
Kisah Gus Dur Tawarkan Sholat Diskon 60 Persen, Diceritakan Kyai Kampung /Tangkapan layar Facebook/Santri Gus Dur

PORTAL MAJALENGKA - Kisah saat Gus Dur menawarkan sholat yang diskon 60 persen, dalam salah satu kisah humor.

KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah presiden keempat yang juga seorang ulama yang diyakini Wali Allah.

Sebagai tokoh dan intelektual pembaharu, Gus Dur terkenal dengan humor-humornya yang khas.

Baca Juga: Kisah Dokter Kepresidenan Takjub Lihat Karomah Gus Dur saat Berada di Luar Negeri

Kebanyakan humor Gus Dur tak pernah terpikirkan sebelumnya, sehingga membuat orang yang mendengar tak bisa menahan untuk tertawa.

Dikutip dari buku Humor Ala Gus Dur karya Syafrudin Hasani, menceritakan saat Gus Dur mengunjungi rumah Pak Harto.

Saat itu, masa kepemimpinan Presiden Habibie, Gus Dur mampir ke rumah Pak Harto di Cendana.

Baca Juga: Kisah Masa Kecil Gus Dur yang Sangat Jenius dan Cerdas, Pecandu Buku sejak Kecil

Waktu itu bertepatan bulan puasa Ramadhan.

Gus Dur saat itu bersama seseorang yang disebutnya “Kyai Kampung” dari Metro Lampung Tengah.

Setelah buka puasa dan ngobrol seperlunya, Pak Harto menyeletuk: “Gus Dur dan Pak Kyai ini bakal bermalam kan di sini?”

Baca Juga: Dijamin Ngakak! Berikut 2 Kisah Humor Segar Gus Dur yang Sederhana

"Oh tidak. Saya harus segera pergi karena ada janji dengan Gus Joyo, adik dari Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Tapi Pak Kyai ini biar di tinggal di sini. Kan maksudnya buat ngimami (menjadi imam) sholat tarawih, kan?” jawab Gus Dur.

Pak Harto cuma manggut-manggut.

“Tapi, sebelumnya perlu ada klarifikasi dulu,” kata Gus Dur.

“Klarifikasi apa?” tanya Pak Harto.

“Harus jelas dulu, tarawihnya mau pakai gaya NU lama atau gaya NU baru?”

“Lho apa ada macam-macam gaya NU? Kalau gaya NU lama bagaimana, kalau NU baru bagaimana?” tanya Pak Harto.

“Kalau gaya NU lama, tarawihnya 23 rakaat. Gaya NU baru, diskon 60 persen (11 rakaat)!”

Mendengar penjelasan Gus Dur soal klarifikasi itu, Pak Harto lantas tertawa, lantaran tidak terlalu paham.

Lalu sang Kyai Kampung pun nyeletuk: “Iya deh, diskon 60 persen pun tidak apa-apa.”

Perlu dikethui bahwa “tarawih diskon” menjadi 11 rakaat itu adalah tarawih gaya Muhammadiyah.

Keluarga Pak Harto sendiri disebut orang “hidup dengan gaya Muhammadiyah dan mati dengan cara NU”.

Sebab Pak Harto pernah mengaku bahwa dia semasa sekolah di Yogyakarta belajar di SMP Muhammadiyah (jadi berakidah Muhammadiyah).

Namun saat istrinya meninggal, rumah beliau di Cendana sibuk dengan macam-macam acara tahlilan.

Tiga hari, tujuh hari, 40 hari, 100 hari dan seterusnya, yang bisa dibilang tradisi NU.

Oleh karena itu, jika Gus Dur menawarkan tarawih diskon 11 rakaat itu, Pak harto dengan senang hati menerima saja.

Itu artinya dia kembali ke “khittah”. Demikian cerita humor Gus Dur.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Humor Gus Dur

Tags

Terkini

Terpopuler