Inilah Keramat GUS MAKSUM, sang Pendekar Sakti Mandraguna

20 Agustus 2022, 00:23 WIB
Inilah Keramat GUS MAKSUM, sang Pendekar Sakti Mandraguna /Tangkap layar youtube.com/YUSRON TV.

PORTAL MAJALENGKA - KH Maksum Jauhari atau lebih dikenal Gus Maksum adalah salah satu pendiri Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa.

Gus Maksum terkenal sebagai salah satu kyai nyentrik. Ia berpenampilan tak biasa jika dibandingkan kyai-kyai lainnya.

Gus Maksum memiliki rambut panjang alias gondrong, dengan jenggot dan kumis tebal. Tak hanya itu, ciri khasnya juga selalu memakai sarung tinggi nyaris selutut.

Baca Juga: KONSER IWAN FALS Ricuh, Gus Muwafiq: 'Kibaskan Satu Tangan Orang Tawuran Terpental, Saktinya Gus Maksum

Dilansir portal Majalengka dari akun Facebook Sejarah Para Ulama dan Karomahnya.

Pondok pesantren dulunya tidak hanya mengajarkan ilmu agama dalam pengertian formal-akademis seperti sekarang ini. Semisal ilmu tafsir, fikih, tasawuf, nahwu-shorof, sejarah Islam dan seterusnya.

Pondok pesantren juga berfungsi sebagai padepokan, tempat para santri belajar ilmu kanuragan dan kebatinan agar kelak menjadi pendakwah yang tangguh, tegar dan tahan uji.

 Baca Juga: REKRUTMEN PENDAMPING PKH, Link Daftar Online dan Dapatkan Insentif Bulanan

Para kyainya tidak hanya alim dalam pandangan agama, tetapi juga sakti. Para kyai dulu adalah pendekar pilih tanding.

Akan tetapi belakangan ada tanda-tanda surutnya ilmu bela diri di pesantren. Berkembangnya sistem klasikal dengan materi yang padat, ditambah euforia pembentukan standar pendidikan nasional membuat definisi pesantren kian menyempit, melulu sebagai lembaga pendidikan formal.

Para ulama-pendekar merasa gelisah. H Suharbillah, seorang pendekar dari Surabaya yang gemar berorganisasi menemui KH Mustofa Bisri dari Rembang dan menceritakan kekhawatiran para pendekar.

Baca Juga: Hasil Akhir PSS Sleman vs Persib Bandung, Gol Semata Wayang David da Silva Jadi Kemenangan Kedua Pangeran Biru

Mereka lalu bertemu dengan KH Agus Maksum Jauhari Lirboyo alias Gus Maksum yang memang sudah masyhur di bidang beladiri. Nama Gus Maksum memang selalu identik dengan “dunia persilatan”.

Pada tanggal 12 Muharrom 1406 H bertepatan tanggal 27 September 1985 M berkumpullah mereka di pondok pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur.

Dalam pertemuan tersebut dibentuk suatu wadah di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) yang khusus mengurus pencak silat.

Baca Juga: Gol Cepat David da Silva Kembali Bawa Persib Bandung Raih Kemenangan atas PSS Sleman di BRI Liga 1

Musyawarah tersebut dihadiri tokoh-tokoh pencak silat dari daerah Jombang, Ponorogo, Pasuruan, Nganjuk, Kediri, serta Cirebon. Bahkan dari pulau Kalimantan pun datang.

Musyawarah berikutnya diadakan pada 3 Januari 1986, di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, tempat berdiam sang pendekar, Gus Maksum.

Dalam musyawarah tersebut disepakati pembentukan organisasi pencak silat NU bernama Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa.

Baca Juga: AMALAN DAHSYAT Selamat Dunia Akhirat sampai 7 Turunan dari Gus Baha, Kuncinya Istiqamah

Pagar Nusa sendiri merupakan akronim dari “Pagarnya NU dan Bangsa.” Kontan para musyawirin pun menunjuk Gus Maksum sebagai ketua umumnya.

Pengukuhan Gus Maksum sebagai Ketua Umum Pagar Nusa itu dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Abdurrahman Wahid dan Rais Aam KH Ahmad Sidiq.

Gus Maksum lahir di Kanigoro, Kras, Kediri, pada 8 Agustus 1944. Ia merupakan salah seorang cucu pendiri Pondok Pesantren Lirboyo, KH Manaf Abdul Karim.

Baca Juga: Luis Milla Resmi Jadi Pelatih Persib Bandung, Berikut Prediksi Pemain Andalannya

Semasa kecil ia belajar kepada orang tuanya KH Abdullah Jauhari di Kanigoro. Ia menempuh pendidikan di SD Kanigoro (1957) lalu melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Lirboyo, namun tidak sampai tamat.

Selebihnya, ia lebih senang mengembara ke berbagai daerah untuk berguru ilmu silat, tenaga dalam, pengobatan dan kejadukan (Dalam “Antologi NU” terbitan LTN-Khalista Surabaya).

Sebagai seorang kyai, Gus Maksum berprilaku nyeleneh menurut adat kebiasaan orang pesantren.

Baca Juga: Resmi! Luis Milla Jadi Pelatih Anyar Persib Bandung

Penampilannya nyentrik. Dia berambut gondrong, jengot dan kumis lebat, kain sarungnya hampir mendekati lutut, selalu memakai bakiak.

Lalu, seperti kebiasaan orang-orang (jadug) di pesantren, Gus Maksum tidak pernah makan nasi alias ngerowot. Uniknya lagi, dia suka memelihara binatang yang tidak umum.

Hingga masa tuanya Gus Maksum memelihara beberapa jenis binatang seperti berbagai jenis ular dan unggas, buaya, kera, orang utan dan sejenisnya.

Baca Juga: RESMI! Persib Bandung Angkat Mantan Pelatih Timnas Indonesia asal Spanyol, Luis Milla

Di kalangan masyarakat umum, Gus Maksum dikenal sakti mandaraguna. Rambutnya tak mempan dipotong, konon hanya ibundanya yang bisa mencukur rambut Gus Maksum.

Mulutnya bisa menyemburkan api. Punya kekuatan tenaga dalam luar biasa dan mampu mengangkat beban seberat apa pun.

Ia juga mampu menaklukkan jin, kebal senjata tajam, tak mempan disantet, dan seterusnya.

Baca Juga: Persib Bandung Resmi Tunjuk Luis Milla Jadi Pelatih, Simak 3 Prediksi Keunggulan Persib Bandung Berikut

Di setiap medan laga (dalam dunia persilatan juga dikenal istilah sabung) tak ada yang mungkin berani berhadapan dengan Gus Maksum. Kehadirannya membuat para pendekar aliran hitam gelagapan.

Kharisma Gus Maksum cukup untuk membangkitkan semangat pengembangan ilmu kanuragan di pesantren melalui Pagar Nusa.

Sebagai jenderal utama pagar NU dan pagar bangsa, Gus Maksum selalu sejalur dengan garis politik Nahdlatul Ulama. Namun dia tak pernah terlibat politik praktis, tak kenal dualisme atau dwifungsi.

Baca Juga: WILUJENG SUMPING LUIS MILLA! Gantikan Robert Alberts, Mampukah Bawa Persib Bandung Jadi Juara?

Saat kondisi politik memaksa warga NU berkonfrontasi dengan PKI, Gus Maksum menjadi komandan penumpasan PKI beserta antek-anteknya di wilayah Jawa Timur, terutama karesidenan Kediri.

Ketika NU bergabung ke dalam PPP maupun ketika PBNU mendeklarasikan PKB, Gus Maksum selalu menjadi jurkam nasional yang menggetarkan podium.

Namun dirinya tidak pernah mau menduduki jabatan legislatif ataupun eksekutif. Pendekar ya pendekar.

Baca Juga: Hasan Al-Bashri Bertaubat karena Diberi Hadiah 2 Bola Mata oleh Wanita Cantik yang Dicungkil Sendiri

Gus Maksum wafat di Kanigoro pada 21 Januari 2003 lalu dan dimakamkan di pemakaman keluarga Pesantren Lirboyo dengan meninggalkan semangat dan keberanian yang luar biasa.

Itulah keramat yang dimiliki Gus Maksum yang begitu hebat.***

Editor: Husain Ali

Sumber: Facebook Sejarah Para Uama dan Karomahnya

Tags

Terkini

Terpopuler