Kisah Sunan Kalijaga Betemu Dengan Nabi Khidir, Memancarkan Cahaya Terang

9 Agustus 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi : Kisah Sunan Kalijaga Betemu Dengan Nabi Khidir, Memancarkan Cahaya Terang /YouTube/

PORTAL MAJALENGKA - Diantara Wali Songo, Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali yang paling luas cakupan bidang dakwahnya dan paling besar pengaruhnya di kalangan masyarakat.

Sebab, selain berdakwah dengan cara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain sebagai dalang, penggubah tembang, pamancangah menmen (tukang dongeng keliling), penari topeng, desainer pakaian, perancang alat-alat pertanian.

Juga sebagai penasihat sultan dan pelindung ruhani kepala-kepala daerah, Sunan Kalijaga juga dikenal sebagai guru ruhani yang mengajarkan tarekat Syathariyah dari Sunan Bonang.

Baca Juga: KERAMAT WALI, Kisah Malik bin Dinar Berjalan di Atas Air Laut dan Ikan Memberinya Emas

Sekaligus tarekat Akmaliyah dari Syaikh Siti Jenar, yang sampai saat sekarang ini masih diamalkan oleh para pengikutnya di berbagai tempat di Nusantara.

Penyampaian pengalaman ruhani yang disampaikan terbuka dalam pergelaran wayang selain itu juga disampaikan pula secara tertutup oleh Sunan Kalijaga kepada murid-muridnya.

Meski terdapat kemiripan cerita, tetapi dalam penyampaian tertutup itu para murid diberi tahu bahwa tokoh ruhani Dewa Ruci itu sejatinya adalah Khidhir yang akan dijumpai dalam perjalanan ruhani para murid.

Baca Juga: KERAMAT WALI, Seekor Naga Bersujud 3 Kali ke Ibrahim bin Adham Sahabat Nabi Khidir

Sebab, apa yang disampaikan itu adalah pengalaman ruhani Syaikh Malaya (Sunan Kalijaga) sendiri sewaktu memasuki dimensi alam yang terbalik dengan alam dunia.

Penyampaian pelajaran tarekat secara tertutup itu tertuang dalam naskah Suluk Linglung Pupuh IV Dhandhanggula, dalam tulisan buku Atlas Walisongo.

Dikisahkan, Sunan Kalijaga kebingungan memasuki alam yang berbeda namun nabi Khidhir mengingatkan agar Sunan Kalijaga tidak bingung.

Baca Juga: EGY MAULANA VIKRI Resmi Gabung FC Vion Zlate Moravce, Siap-siap Kebanjiran Followers!

Lalu tampaklah Nabi Khidhir laksana cahaya terang matahari, yang ternyata berada di dalam dimensi alam lain yang berbeda dengan alam dunia.

Bait-bait selanjutnya dalam Suluk Linglung pupuh ini menggambarkan empat jenis cahaya (hitam, merah, kuning, putih) yang disaksikan Sunan Kalijaga di dalam diri Nabi Khidhir, yang masing-masing diberi penjelasan maknawinya.

Sunan Kalijaga memaparkan bagaimana Nabi Khidhir memangkas keraguannya untuk memasuki tubuh Sang Nabi yang berisi alam raya, yang membuat Sunan Kalijaga ketakutan.

Baca Juga: Kisah Keramat Wali: Mobil Ghaib Jemput Murid Habib Luthfi bin Yahya

Lalu Sunan Kalijaga masuk ke dalam Nabi Khidhir lewat telinga, dan menyaksikan samudra luas tanpa tepi (bahrul wujûd). Tidak terlihat sesuatu pun di situ, serba luas tanpa batas sehingga tidak tahu arah mata angin, membuat Sunan Kalijaga ketakutan.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Atlas Walisongo

Tags

Terkini

Terpopuler