KERAMAT WALI, Menjadi Manusia dengan Wajah Menyeramkan, Usaha Nabi Khidir Menyadarkan Raja Ibrahim bin Adham

7 Agustus 2022, 22:15 WIB
ILUSTRASI abi Khidir yang menyadarkan seorang raja yang lalai kepada Allah. /PIXABAY/Arya_Visuals

PORTAL MAJALENGKA - Raja Ibrahim bin Adham adalah seorang raja yang telah melampaui batas hinggal Allah mengutus Nabi Khidir untuk menyadarkan.

Nabi Khidir sendiri melakukan berbagai macam usaha untuk menyadarkan Raja Ibrahim bin Ad-ham sepanjang waktu, dari malam sampai malam lagi.

Itu semua Nabi Khidir lakukan untuk mengetuk hati Raja Ibrahim bin Ad-ham yang telah melampaui batas dan lupa kepada Allah.

Baca Juga: KERAMAT HABIB HASYIM, Kakek Habib Luthfi bin Yahya yang Dididik Langsung Nabi Khidir Selama 9 Tahun

Raja Ibrahim bin Adham merupakan raja yang sangat kaya, kemanapun pergi selalu diiringi 80 pedang dan 80 bendera yang tiang benderanya terbuat dari emas.

Suatu malam Nabi Khidir mencoba menyadarkan Raja Ibrahim melalui keributan di langit-langit kamar tidurnya.

“Siapakah itu yang membuat keributan di atas?” tanya Raja. “Seorang sahabat, dan aku sedang mencari untaku yang hilang,” seru Nabi Khidir.

“Bodoh, mengapa engkau hendak mencari untamu di atas kamar ku?” hardik sang Raja. “Wahai Manusia lalai, apakah engkau hendak mencari Allah SWT dengan berpakaian sutra dan tidur di atas ranjang emas?” Seru Nabi Khidir kepada sang Raja.

Raja Ibrahim penasaran atas suara tersebut dan perkataannya selalu terngiang di hatinya sampai keesokan harinya.

Baca Juga: KERAMAT WALI, Asal Keabadian Nabi Khidir, Allah Menganugerahi Air Ainul Hayat Kepada Nabi Khidir

Saat Raja sedang mengumpulkan para bawahannya, hatinya pun masih bertanya-tanya siapa yang telah memasuki kamarnya pada malam hari.

Setelah semua kepala pemerintahan dan mentri berbaris di hadapan Raja Ibrahim datanglah Nabi Khidir yang menyamar.

Nabi Khidir Menyamar sebagai orang dengan wajah yang sangat menyeramkan, saking seramnya semua orang yang ada di pertemuan itu tidak berani berkata-kata.

“Apa yang kau inginkan?” tanya samg Raja. “Aku baru saja sampai di persinggahan ini,” jawab Nabi Khidir.

“Ini bukanlah tempat persinggahan untuk musafir seperti mu, ini adalah istanaku, apkau sudah Gila!” hardik sang Raja kepada Nabi Khidir.

Baca Juga: Abu Fida’, Sosok Sultan Yang Ahli Geografi dan Sejarah

“Siapa yang punya istana ini sebelum kau,” tanya Nabi Khidir. “Punya ayahku,” jawab sang Raja. “Sebelumnya lagi?,” tanya Nabi Khidir.

“Punya Kakek ku,” jawab Raja. “Sebelumnya lagi?” tanya Nabi Khidir.

“Punya Kakek Buyutku,” jawab sang Raja. “Lalu kemana semua orang-orang tersebut?” tanya Nabi Khidir kepada sang Raja.

Setelah mendapatkan pertanyaan terakhir Raja Ibrahim hanya terdiam tidak bisa menjawab. Kemudian Nabi Khidir menjelaskan.

“Berarti istana ini hanyalah tempat persinggahan,” jelas Nabi Khidir kemudian menghilang.

Baca Juga: KISAH NABI KHIDIR AS, Tidak Mengenali Wali yang Derajatnya Sangat Tinggi

Semua orang dalam pertemuan tersebut terkejut, akhirnya Raja Ibrahim terketuk hatinya dan meninggalkan istana, untuk mendekatkan diri dengan Allah dfan sadar bahwa harta yang telah menjauhkannya dengan Allah SWT. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Buku Nabi Khidir dan 9 tokoh Sufi

Tags

Terkini

Terpopuler