Kisah Wali Allah yang Gemar Membeli Minuman Keras dan Mendatangi Tempat Pelacuran, Ternyata Begini

3 Agustus 2022, 13:14 WIB
Ilustrasi Wali. Kisah Wali Allah yang Gemar Membeli Minuman Keras dan Mendatangi Tempat Pelacuran, Ternyata Begini /Youtube

PORTAL MAJALENGKA - Kisah Wali ini terjadi pada masa kepemimpinan Sultan Turki Usmani bernama Murad Ahmad atau Murad Ke-4 tahun 1612 -1640.

Sultan Murad Ke-4 menceritakan kisah Wali Allah ini dalam buku hariannya.

Sultan Murad Ke-4 merupakan raja yang dikenal sangat tegas menegakkan hukum, hingga tak memberi ampun bagi pelaku korupsi, peminum khamr, dan penikmat kopi dan tembakau.

Baca Juga: Keramat Sakti Sunan Gunung Jati Sembuhkan Penyakit Akut yang Diderita Seorang Perempuan

Kala itu alkohol, kopi, dan tembakau dikenal sebagai simbol para pemberontak yang suka mabuk-mabukan.

Di dalam buku hariannya Sultan Turki Murad Ke-4 mengisahkan, pada suatu malam Ia merasakan kegalauan.

Karena Ia ingin tahu apa penyebabnya. Maka Ia memanggil pengawalnya dan memberitahu apa yang dirasakannya. Sultan berkata kepada kepala pengawalnya. 

Baca Juga: Karomah Wali Allah, Kisah Pertemuan Kyai As'ad dengan Imam Al-Ghazali

"Mari kita keluar sejenak,"

Di antara kebiasaan Sang Sultan adalah melakukan blusukan di malam hari dengan cara menyamar mereka pun pergi hingga tibalah mereka di sebuah lorong yang sempit, tiba-tiba mereka menemukan seorang laki-laki tergeletak di atas tanah.

Sang Sultan menggerak-gerakkan tubuh lelaki itu, ternyata Ia tak bergerak karena sudha tak bernyawa. Namun, orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tak sedikitpun mempedulikannya.

Sultan pun memanggil mereka, mereka tak menyadari kalau orang tersebut adalah Sultan. Mereka bertanya. 

Baca Juga: Karomah Wali Allah, Kisah Kyai As'ad Mengetahui Ada yang Menjelek-jelekan Santrinya

"Apa yang kau inginkan?,"

Sultan menjawab
"Mengapa orang ini meninggal tapi tidak ada satupun di antara kalian yang mau mengangkat jenazahnya?Siapa dia? di mana keluarganya?,"

Mereka berkata
"Orang ini zindiq suka menenggak minuman keras dan berzina,"

Sultan Murad Ke-4 menimpali.
"Tapi bukankah Ia termasuk umat Muhammad SAW, ayo angkat jenazahnya kita bawa ke rumahnya,"

Mereka pun membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya. Melihat suaminya sudah tak bernyawa sang istri pun menangis sejadinya.

Orang-orang yang membawa jenazahnya langsung pergi. Tinggallah Sang Sultan dan kepala pengawalnya dalam tangis sang istri itu.

Sang istri lalu berucap pada jenazah suaminya.

"Semoga Allah merahmatimu. Wahai Wali Allah. Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang saleh,"

Mendengar ucapan itu Sultan Murad Ke-4 kaget

"Bagaimana mungkin dia termasuk Wali Allah, sementara orang-orang membicarakan tentang dia begini dan begitu sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya,"

Sang istri menjawab
"Sudah kuduga pasti akan begini. Setiap malam suamiku keluar rumah pergi ke toko-toko minuman keras. Dia membeli minuman keras dari para penjual sejauh yang ia mampu, kemudian minuman-minuman itu dibawa ke rumah lalu ditumpahkannya ke dalam toilet sambil berkata aku telah meringankan dosa kaum muslimin. Dia juga selalu pergi menemui para pelacur memberi mereka uang dan berkata malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi. Kemudian ia pulang ke rumah dan berkata kepadaku Alhamdulillah malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan pemuda-pemuda Islam. Orang-orang pun hanya menyaksikan bahwa ia selalu memilih kamar dan menemui pelacur lalu mereka menuduhnya dengan berbagai tuduhan dan menjadikannya buah bibir," kata istrinya

Suatu hari istrinya pernah berkata kepada suaminya

"Kalau kamu mati nanti tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazah mu menshalati dan menguburkan jenazahmu,"

Suaminya hanya tertawa dan berkata
"Jangan takut bila aku mati aku akan disholati oleh sultannya kaum muslimin, para ulama dan para Wali,"

Mendengar itu Sultan Murad Ke-4, pun menangis Ia berkata

"Benar, Demi Allah aku lah Sultan Murad Ke-4 Besok pagi kita akan memandikannya, menshalatkannya dan menguburkannya,"

Akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki-laki itu dihadiri oleh Sultan para ulama, para Wali Allah dan seluruh masyarakat Wallahu'alam bishawab.***

 

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Youtube Alkansap Channel

Tags

Terkini

Terpopuler