Perang Paregreg, Perselisihan Suksesi Perebutan Takhta Penyebab Kemunduran Majapahit

1 Agustus 2022, 18:45 WIB
Mengungkap Keruntuhan Majapahit, Pergolakan Politik Pasca Hayam Wuruk dan Terjadi Perang Paregreg. /Instagram@majapahit_empire

 

PORTAL MAJALENGKA - Kemunduran Majapahit mulai tampak ketika Prabu Wikramawardhana terlibat perselisihan bersenjata dengan saudara iparnya, Bhre Wirabhumi.

Perselisihan itu dalam masing-masing tujuan memperebutkan takhta Majapahit, hingga pada akhirnya mengakibatkan perang yang berlangsung antara tahun 1401 sampai 1405 M.

Perang itu disebut Paregreg, bermakna perang yang berlangsung saling tarik ulur dengan selang waktu dan bentuk pertempuran yang tersendat-sendat.

Baca Juga: Keramat Walisongo: Cara Sunan Giri Taklukkan Bala Tentara Majapahit, Ubah Sawah Jadi Lautan

Perang suksesi itu ternyata menguras kekuatan Majapahit, sebab segala persenjataan dan perbekalan yang dimiliki kerajaan dikuras untuk membiayai perang tersebut.

Belum lagi dua tahun sebelum itu, kekuatan Majapahit sudah terkuras akibat pemberontakan Parameswara di Palembang.

Pemberontakan yang berakibat Palembang jatuh ke tangan kawanan bajak laut China.

Dalam perang Paregreg itu, Bhre Wirabhumi mengalami kekalahan. Dia melarikan diri dengan naik perahu di malam hari.

Baca Juga: AKHIR Kerajaan Majapahit, Lahirlah Sunan Kalijaga Seorang Wali Asli Jawa dan Berdakwah Melalui Budaya

Tetapi oleh Bhre Narapati selaku pihak dari Wikramawardhana Wirabumi diburu. Dalam perburuan itu Bhre Wirabhumi tertangkap dan kepalanya dipenggal oleh Bhre Narapati.

Kepala Bhre Wirabhumi dibawa ke Majapahit untuk kemudian dicandikan di Lung. Candi makamnya di sebut Grisapura.

Dalam pertempuran sengit itu, tidak kurang dari 170 orang prajurit utusan dari Kaisar China yang dibawa Laksamana Cheng Ho sedang berada di Blambangan ikut terbunuh karena salah paham.

Wikramawarddhana kemudian mengirim utusan untuk meminta maaf kepada Kaisar China atas insiden itu.

Menurut Groeneveldt dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya, Compiled from Chinese Sources, Kaisar China menyesali kejadian itu.

Baca Juga: Begini Cara Keramat Wali Abah Guru Sekumpul Mendeteksi Uang Haram

Namun sang Kaisar kemudian meminta ganti rugi sebesar 60.000 tail emas, tetapi ganti rugi itu hanya dibayar 10.000 tail emas oleh Wikramawarddhana, dan sisanya dibebaskan oleh Kaisar.

Setelah Perang Paregreg selesai, ternyata Majapahit masih dihadang sejumlah pemberontakan terutama saat Wikramawarddhana mangkat digantikan oleh putrinya, Rani Suhita. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Atlas Walisongo

Tags

Terkini

Terpopuler