GEGER PEMBANTAIAN Kiai dan Guru Ngaji, KH. Fuad Hasyim Keturunan Sunan Gunung Jati Bekali Santri Ilmu Kebal

31 Juli 2022, 06:00 WIB
GEGER PEMBANTAIAN Kiai dan Guru Ngaji, KH. Fuad Hasyim Keturunan Sunan Gunung Jati Bekali Santri Ilmu Kebal /YouTube A'az Ibad

PORTAL MAJALENGKA - KH Fuad Hasyim atau Abah Fuad merupakan sosok ulama kharismatik asal Pesantren Buntet Cirebon. Silsilah nasabnya sambung hingga Sunan Gunung Jati Cirebon.

Menjadi salah satu keturunan Sunan Gunung Jati, KH Fuad Hasyim sangat dikenal akan keramat sakti yang dimilikinya.

KH Fuad Hasyim menjadi salah satu ulama asal Cirebon yang menjadi panutan dan juga menjadi tuntunan bagi para kiai lainnya.

Baca Juga: 3 Langkah Kilat Agar Ikan Channa Pulchra Cepat Mutasi Warna

Satu kisah yang sangat menggemparkan saat itu tepatnya pada tahun 1998, terjadi satu peristiwa yang sangat mencekam.

Peristiwa tersebut adalah teror pembantaian terhadap para ulama dan kiai yang terjadi di Banyuwangi.

Pelaku pembantaian tersebut diduga dilakukan oleh kelompok yang diberi nama Ninja. Hal ini karena pelaku dalam aksinya mengenakan pakaian serba hitam dengan mengenakan penutup muka.

Baca Juga: Keramat Wali Allah, Hewan Peliharaan Kyai Idris Kamali, Bebas Naik Kereta Jurusan Jombang-Pare

Teror pembunuhan terhadap kiai dan juga guru ngaji pun meluas, bukan hanya terjadi di Banyuwangi saja, melainkan hingga ke daerah lainnya.

Abah Fuad Hasyim tidak tinggal diam saat terjadi tragedi berdarah tersebut akibat aksi Ninja yang merajalela membantai para kiai dan ulama di Banyuwangi.

Teror dan aksi Ninja Banyuwangi ini semakin merajalela dengan membantai para ulama, kiai dan juga guru ngaji bukan hanya di Banyuwangi saja, dan sudah merembet ke berbagai daerah yang menjadi basis para santri.

Baca Juga: Bawa Juara Ajang Community Shield 2022, Koleksi Trofi Jurgen Klopp untuk Liverpool Komplet

Abah Fuad Hasyim Buntet Pesantren Cirebon pun bergerak cepat dengan segera membekali para santrinya dengan ilmu kebal senjata.

Hal ini untuk berjaga-jaga, karena saat itu komplotan Ninja mengincar para ulama dan kiai sebagai target pembantaian.

Bukan hanya para santrinya saja, masyarakat sekitar pun ikut diisi ilmu kebal senjata oleh Abah Fuad Hasyim waktu itu.

Baca Juga: Pembuktian Darwin Nunez, Liverpool Hajar Manchester City 3-1 di Ajang Community Shield 2022

Banyak masyarakat berdatangan dari seluruh penjuru Nusantara, untuk mendapatkan ijazah kebal senjata dari Abah Fuad Hasyim Buntet Pesantren Cirebon.

Mereka berbondong-bondong datang ke pondok pesantren Nadwatul Ummah milik Abah Fuad Hasyim di Buntet Pesantren, setiap hari Jum'at.

Bukan hanya masyarakat Cirebon saja yang datang untuk meminta ijazah tersebut, tapi dari seluruh pelosok negeri semua datang ke Pondokan Abah Fuad Hasyim yang berada di Buntet Pesantren Cirebon.

Baca Juga: Ketajaman Batin Abah Guru Sekumpul Mampu Kalahkan Mesin USG, Kisah Wali Sakti

Mereka akan bergantian masuk ke lingkungan pesantren Nadwatul Ummah, dari mulai pagi Jum'at, hingga malam hari tanpa putus dari mereka yang datang.

Hal ini diceritakan langsung oleh salah satu santri Abah Fuad Hasyim asal Kuningan yaitu Afifuddin yang menceritakan kisah Abah Fuad Hasyim semasa hidupnya pada Portal Majalengka

Afifuddin menceritakan kisah saat dirinya nyantri di Pondok Pesantren Nadwatul Ummah yang diasuh oleh Abah Fuad Hasyim.

Ia mengisahkan kalau Abah Fuad Hasyim banyak dikunjungi ribuan tamu dari berbagai daerah, seperti Indramayu, Majalengka, Tegal, Brebes Losari, bahkan dari Jawa Timur dan dari luar Jawa.

Baca Juga: KERAMAT SAKTI Sunan Gunung Jati Diungkap Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan

"Iya mas, pas waktu ramai pembantaian Ninja Banyuwangi, pada tahun 1998, saya saat itu kelas dua Aliyah dan masih nyantri di Abah Fuad" ucap Afifuddin pada Portal Majalengka, 20 Juli 2022.

" Dulu itu Abah Fuad, sebelumnya sudah mengisi para santrinya dengan ilmu kebal senjata dengan satu amalan yang dulu dikenal PalDot, kalau bisa hapal bakal kedot" ucap Afifuddin.

"Nah, baru setelah santri semua diisi kekebalan oleh Abah Fuad Hasyim, pada setiap hari Jum'at itu berdatangan tamu untuk mengisi badan dengan ilmu kekebalan" ujarnya lagi.

Baca Juga: MAKIN GANAS! Sempat Tertinggal, Madura United Comeback Tumbangkan Persib Bandung di Pekan Kedua Liga 1 BRI

"Itu setiap hari Jum'at, tamu itu seakan tidak ada putus-putusnya yang datang dari berbagai daerah, bahkan ada rombongan dari luar Jawa" ujar alumni Buntet Pesantren ini.

"Ya setelah diisi ilmu kekebalan oleh Abah Fuad Hasyim, langsung dicoba satu satu dengan menggunakan pedang yang sangat tajam, dan ya semuanya tidak mempan oleh pedang itu" ujarnya.

"Itu memang dilakukan Abah Fuad Hasyim untuk berjaga-jaga, karena waktu itu teror yang dilakukan komplotan Ninja, semakin merembet ke berbagai daerah, yang awalnya hanya di Banyuwangi saja" ucap Afifuddin lagi.

Baca Juga: Campur Tangan Mataram Menuju Polemik dan Kemunduran Kerajaan Cirebon

Tragedi Berdarah Ninja Banyuwangi merupakan salah satu kisah kelam yang terjadi pada tahun 1998.

Begitu banyak korban nyawa yang melayang. Nyawa orang yang tidak berdosa yang harus melayang tanpa tau sebab dan asal usulnya.

Situasi saat itu begitu sangat mencekam bukan hanya di Banyuwangi saja, tapi meluas hingga di seluruh daerah yang semakin meresahkan.

Baca Juga: TIGA SOSOK SAKTI Pendiri Cirebon: Ki Gede Alang-Alang, Walangsungsang, dan Sunan Gunung Jati

Korban yang awalnya hanya dukun santet yang menganut ilmu hitam sebagai target pembantaian yang dilakukan oleh komplotan Ninja, semakin hari semakin beringas hingga para ulama, kiai dan guru ngaji yang menjadi target pembantaian.

Entah apa yang menjadi motif dari pembantaian yang dilakukan oleh komplotan Ninja yang membantai dengan sadis para korbannya.

Hingga saat ini motif pembantaian yang dilakukan komplotan Ninja di Banyuwangi masih belum terungkap, dan masih menjadi satu misteri besar sebuah tragedi berdarah yang terjadi di bumi Pertiwi ini.

Baca Juga: Keramat Mbah Malik Ilyas dan Kisah Habib Luthfi bin Yahya Wali Allah Saat Mondok Kepada Kyai Bajuri Indramayu

Itulah sekilas kisah yang dituturkan oleh salah satu santri Abah Fuad Hasyim, saat terjadinya tragedi berdarah teror Ninja yang terjadi pada 1998 silam.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler