Kisah Gus Dur Mendapatkan Peci Sakti dari Ulama Sepuh Gorontalo Misterius

5 Juli 2022, 07:00 WIB
Kisah Gus Dur Mendapatkan Peci Sakti dari Ulama Sepuh Gorontalo Misterius /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur diyakini sebagai salah satu Wali Allah oleh masyarakat Indonesia.

Sebagai salah satu wali Allah, Gus Dur memiliki penampilan yang khas. Kerap kali, dalam beberapa kesempatan Gus Dur memakai peci khasnya.

Karena sering dipakai Gus Dur, orang-orang menyebutnya peci Gus Dur. Peci Gus Dur itu berbentuk keranjang atau kopiah karanji.

Baca Juga: Kisah Para Wali, Mbah Kholil Bangkalan Dikerjai Santri Nakal Sampai Bikin Tertawa Kecut : Punya Saya Dibayari

Sudah menjadi pemandangan umum jika Gus Dur tampil di muka publik, peci keranjang yang ikonik itu selalu menempel di kepalanya.

Peci keranjang awalnya tidak sepopuler seperti saat ini, namun berkat Gus Dur, peci Karanji yang merupakan hasil anyaman warga Gorontalo ini jadi terkenal seantero Negeri.

Peci keranjang Gus Dur itu terbuat dari anyaman pohon mintu. Pohon mintu ini merupakan sejenis rotan yang hanya tumbuh liar di hutan-hutan Gorontalo, rotan itu kemudian dianyam menyerupai peci pada umumnya.

Peci karanji Gus Dur ini bisa dibilang spesial lantaran peci keranjang Gus Dur sengaja dianyam agar pemakainya tidak merasa gerah. Berbeda dengan peci lain yang biasanya membuat gerah kepala pemakainya karena minim sirkulasi udara.

Baca Juga: PRABU BATORO KELING Kalahkan Kesaktian Sunan Kalijaga hingga sang Sunan Bertapa di Banyu Tibo Gunung Kidul

Apapun bentuknya, keunikan pada peci karanji Gus Dur yang diciptakan oleh gradasi warna kulit mintu tidak akan kehilangan pesonanya.

Secara tidak langsung, Gus Dur berhasil mengangkat nama harum Gorontalo lewat peci karanji yang kerap dipakainya itu.

Namun siapa sangka, peci sakti Gus Dur itu bukan sembarang peci, tapi menyimpan sejarah dan makna mendalam.

Ternyata peci karanji Gus Dur yang sakti itu dipakai pertama kali olehnya adalah pemberian seorang ulama sepuh Gorontalo.

Baca Juga: Orang Belanda Akui Mbah Hasyim Asy'ari Mampu Sumbat dan Matikan Mesin Giling Tebu Tiba-Tiba, Keramat Wali

"Karena peci itu pemberian dari seorang kiai sepuh, jadi saya pakai terus," ujar Gus Dur saat berkunjung ke Solo dan bermalam di rumah Husein Syifa politikus PKB waktu itu.

Saat mendapatkan peci sakti itu, dikisahkan dalam suatu kunjungan pribadi ke Gorontalo, Gus Dur tanpa pengawalan ketat dari Paspampres.

Menurut Gus Dur, kedatangannya saat itu adalah hasil dari mimpi, Dari buah tidurnya itulah ia segera memutuskan untuk datang bertemu seorang ulama Gorontalo.

Kedatangannya ke Gorontalo bersifat mendadak dan rahasia, tak ada protokoler kepresidenan. Bahkan pejabat dan aparat setempat pun tidak mengetahui kedatangan Gus Dur ke Gorontalo.

Baca Juga: Keramat Wali, Rasulullah SAW Ulurkan Tangan dari Dalam Kubur Gapai Tangan Syekh Ahmad Rifa’i

Tak ada pula yang mengetahui pasti apa pertemuan dan maksud kedatangan Gus Dur secara diam-diam itu.

Saat tiba di Gorontalo, siang gitu Gus Dur bersama sopir pribadinya langsung menuju ke arah Kecamatan Paguyaman Kabupaten Gorontalo.

Daerah yang dikunjungi Gus Dur utuk mendapatkan peci saktinya itu cukup jauh ditempuh dari pusat kota Gorontalo.

Menurut Dadi Kasim Usman, salah satu tokoh adat Gorontalo bahwa Gus Dur datang secara diam-diam menuju desa terpencil di kecamatan Paguyaman Kabupaten Gorontalo.

Baca Juga: HABIB MUDA BANGKRUT, Mbah Kholil Bangkalan Berikan Wiridan Kaya Raya dan Dirobek Habib Sepuh

Setelah tiba pada suatu tempat, Gus Dur bergegas menuju gubuk tua. Sang sopir diminta menunggu di luar, agak jauh dari gubuk dan Gus Dur.

Gus Dur berjalan menuju sebuah gubuk tua yang berjarak 50 meter dari mobil. Spertinya Gus Dur telah berkomunikasi langsung secara spiritual dengan sang penghuni gubuk tua itu.

Sesampainya di depan gubuk tua, terdengar suara dari dalam dan mempersilahkan Gus Dur masuk. Tak lama kemudian, Gus Dur keluar dari gubuk tua, entah dari mana, Gus Dur telah menggunakan peci keranjang yang tak lain pemberian seseorang dari dalam gubuk itu.

Menurut Gus Dur, bahwa seseorang yang barusan ia temui itu adalah ulama Gorontalo. Setelah balik dan tiba di istana, beberapa hari kemudian Gus Dur memesan kembali beberapa buah peci keranjang.

Baca Juga: KISAH TIGA Wali Bertasawuf Tanpa Bertarekat: Abubakar al-Kalabadzi, Abu Nashr al-Sarraj, dan Imam Ghazali

Hingga kini, masih menjadi misteri siapa ulama Gorontalo pemberi peci sakti Gus Dur itu.

Jika mendengar kisah di atas, boleh jadi para wali Allah itu berada di sekitar kita. Bahkan mungkin sangat dekat, mereka tersembunyi tidak menampakan kesholihannya.

Manusia sering terkecoh dengan wajah atau tampilan seseorang mereka yang berwajah atau berpenampilan tak sedap. Mereka seringkali dinilai rendah, padahal dalam pandangan Allah bisa jadi memiliki derajat yang mulia.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Youtube Kharisma 90

Tags

Terkini

Terpopuler