PORTAL MAJALENGKA - Seorang wali identik dengan karomah yang sulit diterima oleh nalar manusia biasanya.
Karomah wali tersebut didapati akan keistiqomahan dirirnya beribadah dan kedekatannya dengan Allah.
Dikisahkan bahwa dahulu kala ada seorang wali yang setiap hari bekerja sebagai kuli panggul.
Walaupun ia berprofesi sebagai seorang kuli panggul, akan tetapi di hadapan Allah ia bukanlah orang biasa, bahkan menjadi wali Allah di masanya.
Seperti wali Allah pada umumnya, wali yang satu ini pun mempunyai karomah dan doa yang dipanjatkannya langsung dikabulkan oleh Allah.
Suatu ketika, si wali tersebut ingin terbebas dari himpitan ekonomi yang dialaminya. Tidak lain tidak bukan karena ia ingin menghabiskan semua waktunya untuk bermunajat kepada Allah.
Baca Juga: INILAH WASIAT PRABU SILIWANGI Kakek Sunan Gunung Jati untuk Keturunan dan Rakyatnya
Sehingga sang wali tersebut pun berdoa kepada Allah ingin mendapatkan rezeki tanpa harus bersusah payah bekerja seperti aktivitas kesehariannya.
Allah pun mengabulkan doa sang wali tersebut melalui datangnya gelombang fitnah yang menerpanya.
Ketika sedang berada di pasar, sang wali dituduh sebagai pencuri. Sehingga jeruji besi pun menjadi tempat singgah dan istirahatnya.
Baca Juga: Ratusan Orang di Majalengka Dukung Anies Jadi Presiden 2024: Berprestasi dan Terbukti
Di dalam ruang tahanan yang serba sempit dan pengap itu, sang wali berdoa kepada Allah:
"Kenapa semuanya jadi begini? padahal yang diminta kepada Allah adalah kehidupan yang layak, terbebas dari himpitan ekonomi dan ingin menghabiskan waktunya hanya beribadah kepada Allah," ujar sang wali itu.
Allah pun menyuruh malaikatnya menjawab doa tersebut bahwa sesungguhnya Allah telah mengabulkan doa sang wali dengan jalan memberikan rezeki kepadanya tanpa harus bersusah payah.
Lain halnya dengan doa wali yang satunya lagi yang kebetulan berprofesi sama sebagai kuli panggul di pasar.
Setiap hari dia bekerja dan mendapat upah sekedar untuk makan sehari-hari bersama ibunya.
Hingga suatu hari dia pun tidak mendapatkan uang sepeserpun, tidak ada seorangpun pada hari itu yang menyuruhnya untuk minta bantuan kuli panggul.
Hingga menjelang sore, sang wali tersebut pulang dengan tangan kosong. Ia teringat sang ibu yang menunggunya di rumah, menunggu harapan untuk dimasak dan makan bersama anaknya.
Lalu sang wali menengadahkan tangannya seraya berdoa, "ya Allah, dalam ke-10 hari ini aku tidak mendapatkan apa-apa. Berilah rezeki Mu beberapa Dinar saja untuk keluargaku,"
Belum juga habis doanya, tiba-tiba dalam genggaman tangannya Allah memberikan uang beberapa Dinar keperluan hari itu juga.
Itu lah karomah dari wali-wali Allah yang langsung dikabulkan karena kedekatannya dengan Allah.***