MBAH HASYIM ASYARI MURKA, Menuding Muka Orang yang Benci Gus Dur hingga Nyaris Pingsan

25 Juni 2022, 08:30 WIB
MBAH HASYIM ASYA'RI MURKA, Menuding Muka Orang yang Benci Gus Dur hingga Nyaris Pingsan /facebook/udin/

PORTAL MAJALENGKA - Gus Dur dikenal orang yang nyeleneh tapi memiliki banyak keramat.

Bahkan, banyak kalangan menilai Gus Dur merupakan seorang wali Allah. Bukan hal ujug-ujug, banyak kelebihan atau keramat di luar kelaziman yang dimiliki cucu Mbah Hasyim Asyari itu.

Terkait keramat Gus Dur, di antaranya diceritakan Syamsyddin, Dosen UIN Antasari Banjarmasin yang juga pengurus Ikatan Sarjana NU.

Baca Juga: Gus Dur kepada Luhut: Ini Kiai Saya 9, Ada dari Lampung, Saya Dibisiki Kalau...

Syamsuddin menceritakan ulang dari gurunya, KH Adnan Iskandar, kisah keramat Gus Dur dalam peristiwa Muktamar NU ke-29 di Cipasung pada tahun 1994.

Unyuk diketahui, KH Adnani Iskandar adalah salah seorang tokoh NU Kalimantan Selatan. Tahun 1955, ia menjadi Sekretaris Komite Nahdlatul Ulama Hulu Sungai Selatan.

Lima tahun kemudian, yaitu 1960, KH Adnani Iskandar menjabat Sekretaris di Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Banjarmasin.

Baca Juga: GARA-GARA KURBAN IDUL ADHA, Gus Dur Bonceng Tamu Pakai Sepeda Ontel dari Denanyar Hingga Tambak Beras

Selesai masa jabatan sebagai Sekretaris PCNU Kota Banjarmasin, KH Adnani Iskandar meningkat menjadi Sekretaris Tanfidziah Pengurus Wilayah NU Provinsi Kalimantan Selatan, tepatnya tahun 1965.

Kembali ke peristiwa Muktamar NU ke-29 di Cipasung dan Gus Dur yang diceritakan ulang Syamsuddin dari gurunya, KH Adnani Iskandar.

Muktamar NU tahun ini adalah muktamar panas. Karena Orde Baru yang berkuasa saat itu ingin turut campur mengatur kepengurusan NU.

Baca Juga: MBAH MANGLI, Sosok Wali Sederhana Asal Magelang tapi Miliki Banyak Uang, Ternyata Ini yang Dilakukannya

Pemerintah Orde Baru ingin 'memutus' kewenangan Gus Dur di PBNU yang sejak tahun 1984 dipimpinnya.

Salah satu cara yang ditempuh Orde Baru adalah menumbangkan Gus Dur di Muktamar NU Cipasung ini.

Pemerintah melakukan berbagai intervensi dengan mendukung secara penuh salah satu calon Ketua Umum PBNU untuk melawan Gus Dur.

Baca Juga: Hasil Piala AFC 2022, Bali United Raih Poin Penuh atas Kedah FC di Laga Perdana Grup G

Ketika itu yang didukung Orde Baru adalah KH. Abdul Hasan. Bermacam isu dihembuskan untuk menggembosi Gus Dur.

Mulai dari manajemen NU di bawah kepemimpinan Gus Dur dinilai lemah dan otokratik. Hingga langkah Gus Dur yang dianggap menyimpang dari khittah NU.

Bahkan yang lebih parah lagi, Gus Dur difitnah dalam memimpin NU; bertentangan dengan kepentingan NU.

Baca Juga: Jual Beli Minyak Goreng Curah Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi, Begini Penjelasan Luhut

Tidak sedikit pengurus Nahdlatul Ulama yang terbawa arus itu dan tidak ingin Gus Dur terpilih lagi.

Termasuk pengurus dari Kalsel, KH Adnani Iskandar yang sejak tahun 1972 telah bergabung di Golkar.

"Dahulu Kami berangkat ke Muktamar NU 1994 di Cipasung, dengan misi menggulingkan Gus Dur," ujar Syamsuddin menuruti penuturan KH Adnani Iskandar.

Baca Juga: Advokat Muda Indonesia Polisikan Holywings Gegera Postingan Promo Miras Gratis untuk Nama Muhammad dan Maria

"Kami mengusung calon dukungan pemerintah yaitu Kiai Abu Hasan," ujarnya.

"Suasana pemungutan suara sangat panas, bila disebut satu nama calon, pendukungnya pasti berteriak," ujarnya lagi.

Seperti ketika nama Gus Dur disebutkan, maka akan terdengar teriakan dari jamaah yang hadir dengan kata-kata, "Gus Dur! Waliyullah bin Waliyullah bin Waliyullah. Abu Hasan! Waliyullah bin Waliyullah bin Waliyullah."

Baca Juga: Agenda Jokowi Temui Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin di Tengah Perang Ukraina dengan Rusia

Begitu pun sebaliknya, terus bersahut-sahutan, sampai hampir terjadi baku hantam.

Bahkan saking terbawa suasana KH Adnani Iskandar sempat emosi ketika ada orang di dekatnya yang mendukung Gus Dur.

"Ada seseorang di dekatku, paling keras bersuara, 'Gus Dur, Waliyullah bin Waliyullah bin Waliyullah,' aku emosi, aku teriaki ia, aku usir supaya menjauh," ujar Syamudin menirukan KH Adnani.

Baca Juga: Keramat KH Hasan Genggong, Membelah Diri Menolong Nelayan yang Tenggelam

"Dan setiap suara Gus Dur yang keluar lengkap dengan yel-yelnya itu, aku selalu mengolok-olok terus-menerus ku olok-olok," Syamsudin menuturkan pengakuan KH. Adnani Iskandar.

Namun Apa yang terjadi kemudian, sesuatu hal terjadi di luar nalar. Allah memperlihatkan keramat Gus Dur yang selalu dalam perlindungan kakeknya, yaitu Hadhratus Syekh Hasyim Asyari.

"Tiba-tiba gambar Kiai Hasyim Asyari di spanduk kulihat bergerak-gerak dan tampak hidup, dan menatap ke arahku dengan marah dan menunjuk dengan telunjuknya ke arahku," ujarnya lagi menirukan KH. Adnani Iskandar.

Baca Juga: Keramat Syekh Nawawi al-Bantani, Jari Telunjuk Bercahaya saat Menulis Kitab Maraqi al-Ubudiyah

"Hal itu membuatku lemas dan hampir pingsan. Aku keluar ruangan dan tercebur di kolam," pungkas Syamsudin mengisahkan kembali cerita gurunya, KH. Adnani Iskandar tentang keramat Gus Dur. Wallahu a'lam bishawab.***

Editor: Husain Ali

Sumber: YouTube Penerus Para Nabi

Tags

Terkini

Terpopuler