Kisah Air Gentong Keramat Peninggalan Sunan Muria yang Penuh Makna Seperti Sumur Peninggalan Sunan Gunung Jati

13 Juni 2022, 07:00 WIB
Sunan Muria /Tangkapan layar kanal YouTube Jalanjalan Unik/

PORTAL MAJALENGKA – Sunan Muria yang juga sama dengan sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo yang berdakwah menyebarkan Islam di tanah Jawa memiliki beberapa peninggalan yang dianggap memiliki keramat.

Sunan Gunung Jati, meninggalkan berbagai macam keramat yang diyakini memiliki keberkahan sendiri bagi siapa saja yang bisa mendapatkannya. Seperti sumur peninggalan sunan Gunung Jati yang sampai sekarang masih dipercaya memiliki keberkahan.

Selain sunan Gunung Jati, sunan Muria juga demikian. Salah satu peninggalan sunan Muria yang memiliki keramat dan dianggap memberikan berkah kepada siapa saja yang bisa mendapatkannya adalah air gentong.

Baca Juga: DI BALIK MAHALNYA TIKET Candi Borobudur dan Berikut Bukti Sejarah Masa Hindu Budha di Tanah Jawa

Air yang ada di dalam gentong peninggalan sunan Muria memiliki selain dipercaya memiliki keberkahan juga menyimpan simbol-simbol kultural, spiritual, dan ilmiah.

Secara kultural, air gentong peninggalan sunan Muria menjadi mitos pemersatu sekaligus yang membentuk cara pandang dan pola laku kultural masyarakat Muria terhadap air.

Air gentong ini dikemas dalam kode budaya dan ritus sedemikian rupa sehingga menyatu dan menjadi bagian dari praktik kultural masyarakat Muria pada khususnya, dan para peziarah.

Baca Juga: Dua Lagi Anggota Khilafatul Muslimin Ditangkap di Sumatera Utara dan Bekasi, Apa Peran Mereka?

Praktik budaya ini terekam dari tradisi men. Gambil air gentong keramat sebagai laku konsumtif sekaligus tradisi konservasi air.

Tradisi konsumtif mewujud dalam hasrat konsumsi masyarakat atas air gentong keramat, bagaimana mereka me-ngorbankan banyak hal untuk mendapatkan air keramat ini.

Dalam laku konsumtif ini terdapat simbol-simbol budaya konsumsi yang memberi pesan tertentu, misalnya batasan pengambilan air yang ditetapkan oleh pengurus makam Sunan Muria, sehingga para peziarah tidak dapat mengeksploitasi air ini secara berlebihan.

Baca Juga: Thailand Kampanyekan Satu Juta Tanaman Ganja Gratis ke Warga, Tapi Jangan Mabuk

Pesan ekologis dalam budaya konsumsi ini adalah pelajaran menghemat air dan budaya konsumsi air bersih.

Simbol budaya lainnya, air gentong ini menyimpan pesan tentang paradigma kebutuhan hakiki dalam mengon sumsi air.

Ketiganya, baik seruan hemat air, pola hidup bersih dalam mengonsumsi air dan prinsip kebutuhan hakiki ini memberikan gambaran, bagaimana seharusnya manusia belajar mentradisikan konsumsi air secara arif.

Baca Juga: Hasil Akhir Persib Bandung vs Bali United di Piala Presiden 2022, David da Silva Jadi Dewa Penyelamat

Kedua, simbol spiritual. Secara spiritual, mitologi air gentong keramat ini adalah simbol-simbol imajiner-kritis yang mengandung paradigma spiritual dalam mengkonstruksi dan memperlakukan air.

Air adalah benda suci yang memiliki nilai dan kekuatan spiritualnya. Air, sebagaimana air gentong keramat Sunan Muria adalah benda yang menjadi penyam bung imajinasi spiritual manusia kepada Tuhan-Nya, selain air itu sendiri telah merupakan potensi aktual yang bersifat spiritual.

Simbol-simbol spiritualitas ini terekam dalam konseptualisasi air gentong sebagai air keramat yang mendapat berkah dari Sunan Muria, dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, memberi manfaat kebaikan seperti mencegah penyakit, membersihkan dari kotoran jiwa dan memberikan manfaat untuk kecerdasan.

Baca Juga: Thailand Legalkan Ganja Terkait Penanaman dan Konsumsi, Tapi Tidak dengan Menghisap

Air gentong Muria ini laksana “zam-zam” lokal bagi masyarakat Muria. Sebagaimana zam-zam diterjemahkan Rasulullah sebagai air yang menyimpan sejuta kebaikan dan manfaat.

Ketiga, simbol ilmiah. Konsep simbol ilmiah dalam mitologi air gentong ini terletak pada multifungsinya sebagai benda spiritual, medis dan alamiah.

Ketika masyarakat Muria dan para peziarah percaya bahwa air gentong Sunan Muria adalah air keramat, menyembuhkan penyakit, membersih kan jiwa dan berbagai manfaat kebaikan alam lainnya.

Baca Juga: BMKG Prediksi Empat Wilayah Pesisir DKI Jakarta Berpotensi Banjir Rob, Disini Tempatnya

Simbol ilmiah ini mendapat legitimasinya, sebagaimana temuan Masaru Emoto (2006) bahwa air dapat mentransformasi segala pensan yang masuk ke dalam dirinya, sehingga dapat memben tuk kualitas fisik dan kualitas manfaatnya.

Jika air mendapat kan stimulus yang baik, mislanya berupa pujian, perkataan baik atau do’a tertentu, maka air akan memunculkan kristal yang indah.

Sebaliknya, jika air mendapatkan stimulus yang buruk, seperti umpatan, kata-kata kasar atau kalimat yang buruk, maka kristal air akan memudar dan berubah menjadi bentuk yang sangat buruk.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Napak Jejak Pemikiran Sunan Muria

Tags

Terkini

Terpopuler