PORTAL MAJALENGKA - Salah satu cara Walisongo dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yakni dengan pendekatan budaya.
Walisongo menggunakan jalan pendekatan budaya tersebut karena dinilai efektif dan berlangsung dengan damai tanpa konflik.
Prinsip para Walisongo dalam menyebarkan agama Islam yakni "mauw'izatul hasanah wa mujadalah billatii hiya ahsan" atau metode penyampaian ajaran Islam melalui cara dan tutur bahasa yang baik.
Salah satu peneliti mengatakan, Walisongo pada dasarnya adalah semacam lembaga dakwah yang berisi tokoh-tokoh penyebar Islam.
Tokoh-tokoh Walisongo tersebut berdakwah secara terorganisasi dan sistematis dengan melakukan usaha-usaha pengislaman masyarakat Jawa dan pulau-pulau di sekitarnya.
Berikut ini Portal Majalengka sajikan informasi tugas tokoh-tokoh Walisongo dalam mengubah dan menyesuaikan tatanan nilai-nilai dan sistem sosial budaya masyarakat.
Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi Manchester City vs Real Madrid Semifinal Liga Champions
1. Sunan Ampel bertugas membuat peraturan-peraturan yang Islami untuk masyarakat Jawa.
2. Sunan Gunu Jati mengajarkan tata cara berdoa dan membaca mantra, tata cara pengobatan, serta tata cara membuka hutan.
3. Sunan Giri membuat tatanan pemerintahan di Jawa, mengatur perhitungan kalender siklus perubahan hari, bulan, tahun, windu, menyesuaikan siklus pakuwon, dan juga merintis pembukaan jalan.
Baca Juga: DREAM TEAM Persib Bandung Versi Bobotoh, Duet Covid, Ciro Alves dan David Da Silva Pasti Luar Biasa
4. Sunan Bonang bertugas mengajarkan ilmu suluk, membuat gamelan, mengubah irama gamelan.
5. Sunan Drajat bertugas mengajarkan tata cara membangun rumah, alat yang digunakan orang untuk memikul orang seperti tandu dan joli.
6. Sunan Kudus bertugas merancang pekerjaan peleburan, membhat keris, melengkapi peralatan pande besi, kerajinan emas, serta membuat peraturan undang-undang hingga sistem peradilan yang diperuntukkan bagi orang Jawa.***