Tanda Keprabon, Peristiwa Pelantikan Pangeran Cakrabuana Uwak Sunan Gunung Jati Menjadi Tumenggung Carbon

1 April 2022, 17:00 WIB
Kisah Pangeran Cakrabuana, uwak Sunan Gunung Jati yang diangkat menjadi Tumenggung oleh Prabu Siliwangi raja Pajajaran. /

PORTAL MAJALENGKA - Setelah menjabat menjadi Ki Kuwu Carbon, uwak Sunan Gunung Jati yakni Pangeran Cakrabuana naik jabatan menjadi Tumenggung.

Seiring berjalannya waktu, Padukuhan Carbon (Carbon Larang) begitu ramai pendatang. Hal tersebut menjadi perhatian kerajaan Pajajaran, karna Carbon masih dalam wilayah kerajaan Pajajaran saat itu.

Prabu Siliwangi selaku raja Pajajaran menyambut dan mengapresiasi perkembangan wilayah anaknya itu, dengan mengirim 40 utusan yang dimpin Jaga Bayan untuk menemui Pangeran Cakrabuana.

Baca Juga: INILAH 4 Oleh-oleh Azimat yang Bisa Didapat Saat Ziarah ke Sunan Gunung Jati

Agar menyerehkan tanda keprabon kepada ki Kuwu. Tanda keprabon tersebut berisi keputusan Prabu Siliwangi untuk merubah wilayah Caruban Larang menjadi katumenggungan dengan dipimpin oleh Tumenggung.

Atas dasar itu Pangeran Cakrabuana dinaikan setatusnya dari kuwu menjadi Tumenggung dengan gelar Tumenggung Sri Mangana.

Dikutip buku Kerajaan Cirebon dari Ki Kartani, bahwa pelantikan yang diwakili Tumenggung Jaga Bayan itu diberikannya tanda keprabon tersebut berisi:

Baca Juga: Sambut Ramadhan 2022 dengan 10 Twiboon Super Kece, Cocok Dibagikan ke Sosmed

1. Mande Jajar atau Bale Pajajaran

2. Keris (tidak disebutkan nama kerisnya)

3. Lampit (sejenis tikar dsri anyaman pandan dan rotan)

4. Kandaga (kotak penyimpan arsip)

5. Songsong (payung kebesaran)

Inilah peristiwa pertama pelantikan tang dilakukan secara formal bagi penguasa yang ada di wilayah Caruban Larang atau Pakuwan/Padukuhan Carbon.

Baca Juga: MotoGP 2022 Argentina Terjadi Perubahan Karena Keterlambatan Logistik, Simak Jadwal Terbaru Berikut

Sebelumnya tidak ada pelantikan bagu kuwu secara formal yang dilakukan oleh raja Pajajaran.

Selanjutnya pelantikan yang ditandai dengan diberikannya tanda keprabon tersebut menjadi landasan tradisi pelantikan bagi para kuwu yang ada di wilayah Caruban Larang. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Buku Kerajaan Cirebon karya Didin Nurul Rosidin

Tags

Terkini

Terpopuler