Bey menyadari bahwa harga beras cukup tinggi namun menurutnya masih wajar dan hal itu tidak hanya di alami Jawa Barat saja tapi menyeluruh di setiap daerah.
"Masih cukup normal tapi memang tinggi. Beras premium itu mungkin Rp100 sampai Rp200 rata-rata (naiknya tiap periode)," jelas Bey.
Meski harga beras terus merangkak naik, Penjabat Gubernur Jabar itu yakin tidak akan terjadi gejolak di pasar. Karena saat ini bantuan pangan dari pemerintah pusat sudah mulai dilakukan, termasuk dengan operasi pasar.
"Dari nasional ada bantuan pangan itu yang harus kita jaga, supaya tidak ada kelangkaan barang. Itu yang paling penting. Operasi pasar, bantuan pangan kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," pungkasnya.
Dikutip Portal Majalengka dari Antara dikabarkan sebelumnya, untuk mengendalikan harga beras Perum Bulog Wilayah Jawa Barat melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah menyalurkan sebanyak 65.453 ton beras ke seluruh Jawa Barat, sepanjang 2023 sampai Agustus kemarin.
Perum Bulog Jawa Barat menyebutkan, ada 139 titik pasar yang menerima beras melalui gerakan Siap Jaga Harga Pasar dengan SPHP (SIGAP SPHP) atau operasi pasar dengan harga Rp8.300 per kilogram.***