Dia mengatakan pelaku aksi bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar diduga terkait jaringan ISIS, jika dilihat dari stiker di atas motor dan kertas yang berisi penolakan terhadap hukum demokrasi/ KUHP.
Pelaku diduga terkait dengan jaringan lama JAD yang berafiliasi ke ISIS, dari sisi pemilihan sasaran berupa polisi dan kantor polisi.
Baca Juga: Pelaku Membawa 2 Unit Bom, Satu Dipasang di Badan dan Satu Lagi di Sekitar Tempat Kejadian
Pola serangan kelompok JAD pro-ISIS selama ini menargetkan polisi , misalnya di Surabaya 2018, Medan 2019 dan di Polsek Daha Kalsel 2020.
"Perlu segera diurai jaringan pelaku sebagai antisipasi dini," ujarnya.***