JAMANG SANGSANG Ciri Khas Suku Baduy Banten, Suku Pewaris Ajaran Prabu Siliwangi

- 23 Juni 2022, 10:00 WIB
Pakaian untuk laki-laki Suku Baduy disebut dengan jamang sangsang. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/tom/am.
Pakaian untuk laki-laki Suku Baduy disebut dengan jamang sangsang. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/tom/am. /

PORTAL MAJALENGKA - Suku Baduy mewarisi ajaran leluhur yaitu ajaran Sunda Wiwitan dan ajaran ini pula yang dulu dianut oleh Prabu Siliwangi.

Percaya terhadap Sanghyang Tunggal ini menjadi bagian dari ajaran Sunda Wiwitan pernah dianut Prabu Siliwangi, dan kini dianut Suku Baduy Banten hingga saat ini.

Asal usul Suku Baduy Banten sendiri tidak akan terlepas dari sosok Prabu Siliwangi, karena dalam beberapa sejarah mencatatkan bahwa Suku Baduy adalah keturunan dari cucu Prabu Siliwangi.

Baca Juga: Gus Dur Dikerjain Habis-habisan oleh Habib Abu Bakar Bin Hasan al-Atthas Depok

Beberapa sumber sejarah mengatakan kalau suku Baduy adalah keturunan Prabu Pucuk Umun cucu Prabu Siliwangi yang memilih tinggal di Pedalaman Banten.

Suku Baduy pada perkembangannya dibagi menjadi dua yaitu: Suku Baduy Dalam dan Suku Baduy Luar.

Untuk bisa membedakannya sangat mudah, yaitu dengan melihat cara mereka mengenakan pakaian adat mereka.

Suku Baduy dalam memiliki pakaian adat dengan baju warna putih dengan ikat kepala putih dan celana hitam.

Baca Juga: Abi Rojul Menyesal Tantang Abah Anom Wali Sakti Tanah Sunda, Penerus Dakwah Sunan Gunung Jati

Sedangkan Baduy luar memiliki pakaian adat lebih condong ke warna biru dengan ikat kepala berwarna biru juga.

Pakaian Suku Baduy Dalam yang dipakai sangat khas yang menggunakan baju putih dengan celana hitam.

Masyarakat Baduy luar biasanya keluar ke kota untuk menawarkan hasil madu murni dan hasil perkebunannya,

Masyarakat suku Baduy akan memakai pakaian serba hitam dengan menggunakan lomar ikat kepala.

Baca Juga: ANCAMAN RAJA JIN Tanah Jawa kepada Syekh Subakir yang Telah Mengusiknya, Kisah Sunan Gunung Jati dan Walisongo

Pakaian adat Baduy Dalam adalah Jamang Sangsang, pakaian ini berlengan pajang dan hanya digantungkan di tubuh.

Jamang Sangsang dibuat tanpa kancing dan tanpa saku dengan menggunakan kain berwarna putih.

Jamang Sangsang sendiri tidak boleh dijahit dengan menggunakan mesin jahit, tapi harus menggunakan tangan saja.

Mengandung arti suci dari warna putih yang dikenakan suku Baduy, ini juga mengandung filosofi suci tidak terpengaruh dunia modern yang ada di luar sana.

Baca Juga: Wali Sakti dari Tanah Sunda Bungkam Mulut Kapten Sombong, Jejak Penerus Sunan Gunung Jati

Baju berwarna putih hanya untuk Baduy Dalam, dalam berpakaian Suku Baduy dilengkapi dengan ikat kepala berwarna putih.

Suku Baduy juga akan menyelipkan sebilah golok di pinggangnya dan ini juga menjadi ciri dari Suku Baduy.

Sementara Baduy luar akan mengenakan baju berwarna hitam atau baju kampret, baju ini memiliki saku tidak seperti Jamang Sangsang.

Lomar yang digunakan Baduy luar pun berbeda dengan Baduy Dalam, ia menggunakan lomar berwarna hitam biru dengan motif batik.

Baca Juga: RONGGO WARSITO, Santri Super Nakal yang Disanksi Berat Kiainya, Kisah Penerus Walisongo

Untuk celana Suku Baduy menggunakan celana Biru kehitaman yang hanya dililitkan pada pinggang saja.

Sedangkan tas yang selalu mereka bawa keluar namanya koja, tas ini terbuat dari kulit pohon,

Itulah sekilas tentang pakaian adat suku Baduy Dalam dan Suku Baduy luar, semoga bermanfaat.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Mang Baduy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x