PORTAL MAJALENGKA - Prabu Siliwangi diketahui memiliki beberapa istri, salah satunya adalah Nyi Subang Larang.
Prabu Siliwangi bertahta di Pakuan Pajajaran yang berpusat di Bogor, namun beberapa keturunannya diketahui berkuasa di Cirebon.
Hingga Prabu Siliwangi turun dari tahtanya, Cirebon dikelola dengan baik oleh keturunannya dan bekas kejayaannya masih dapat disaksikan hingga saat ini.
Baca Juga: Sedang Berlangsung! Babak Audisi Dangdut Academy 6 Episode Ke-3 Jumat 15 Desember 2023, Tonton Cepat
Dilansir dari buku Pakuan Pajajaran di Tengah Pusaran Sejarah Dunia (2010:278), Cirebon saat Prabu Siliwangi berkuasa merupakan wilayah bawahan dari Pajajaran.
Dari pernikahan Prabu Siliwangi dan Nyi Subang Larang terlahirlah Raden Walangsungsang, Nyi Mas Rara Santang, dan Raden Kian Santang.
Diketahui bahwa Nyi Subang Larang merupakan istri Prabu Siliwangi yang menganut ajaran Islam.
Baca Juga: Ganjar Pranowo dengan Jargon Sat Set: Harus Rasional, Kebijakan Bagus Lanjutkan, yang Belum Perbaiki
Nyi Subang Larang adalah putri dari Ki Gedeng Tapa, seorang muslim sahabat dari ulama terkemuka saat itu yakni Syekh Quro.
Ki Gedeng Tapa berasal dari Cirebon yang ikut mengelola Pelabuhan Cirebon kala itu sebagai salah satu pusat pemberhentian kapal-kapal pedagang.
Singakat cerita, Ki Gedeng Tapa menitipkan putrinya yakni Nyi Subang Larang untuk ikut belajar kepada Syekh Quro dan dibawa ke wilayah Karawang.
Di wilayah Karawang itulah perjalanan cinta Prabu Siliwangi dengan Nyi Subang Larang dimulai hingga akhirnya mereka pun menikah.
Keturunan dari Nyi Subang Larang ketika telah beranjak remaja diizinkan untuk menimba ilmu Islam di wilayah Cirebon.
Hal tersebut lantaran Prabu Siliwangi memiliki toleransi bagi siapapun untuk mempelajari apa yang diyakininya.
Selain itu di lingkungan istana Pajajaran masih kental dengan ajaran Sunda Wiwitan yang memberikan Nyi Subang Larang inisiatif agar anak-anaknya menimba ilmu Islam di tempat kakeknya di Cirebon.
Seiring berjalannya waktu, Raden Walangsungsang dirasa mumpuni dan diberikan hak kekuasaan di wilayah Cirebon oleh ayahnya yakni Prabu Siliwangi.
Pengelolaan kekuasaan di Cirebon berlangsung baik bahkan mampu menjadi salah satu wilayah yang patut diperhitungkan.
Selain pengelolaan pemerintahan yang baik, Cirebon sebagai wilayah Pajajaran akhirnya banyak rakyatnya yang memeluk Islam.
Hal tersebut tidak menjadi masalah untuk Prabu Siliwangi sebagai penguasa Pajajaran yang kental akan toleransi.
Dari hal tersebut pulalah akhirnya keturunan Prabu Siliwangi dari Nyi Subang Larang terus menduduki Cirebon hingga pergantian kekuasaan di Pajajaran.
Itulah sekilas tentang asal-usul keturunan Prabu Siliwangi dari Nyi Subang Larang menjadi penguasa Kerajaan Cirebon.***