PORTAL MAJALENGKA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar memaparkan analisisnya kenapa pelaku bom bunuh diri mengincar Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
Boy mengatakan, polisi telah berkali-kali menggagalkan misi para teroris saat melancarkan aksinya.
Jadi tidak heran target utama yang teroris incar adalah lembaga kepolisian, termasuk Polsek Astanaanyar.
Baca Juga: Berikut Ini Dugaan Kuat Motif Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung
"Karena polisi nomor 1 menggagalkan misi mereka. Setiap ada ini (teroris) tangkap," ujar Boy dalam rekaman suara dari Humas BNPT, Rabu, 7 Desember 2022.
Boy menjelaskan, teroris sudah tahu bahwa yang menggagalkan misi terorisme selama ini adalah aparat penegak hukum.
" Makanya polisi daftar target mereka salah satu di antaranya," ucap dia.
Baca Juga: Begini Kesaksiaan Warga Penjual Nasi Rames di Sekitar Polsek Astanaanyar Saat Ledakan Bom Bunuh Diri
Sementara menurut peneliti terorisme dan intelijen Ridlwan Habib menanggapi pascabom Polsek Astanaanyar.
Dia mengatakan pelaku aksi bom bunuh diri di Markas Kepolisian Sektor Astanaanyar diduga terkait jaringan ISIS, jika dilihat dari stiker di atas motor dan kertas yang berisi penolakan terhadap hukum demokrasi/ KUHP.
Pelaku diduga terkait dengan jaringan lama JAD yang berafiliasi ke ISIS, dari sisi pemilihan sasaran berupa polisi dan kantor polisi.
Baca Juga: Pelaku Membawa 2 Unit Bom, Satu Dipasang di Badan dan Satu Lagi di Sekitar Tempat Kejadian
Pola serangan kelompok JAD pro-ISIS selama ini menargetkan polisi , misalnya di Surabaya 2018, Medan 2019 dan di Polsek Daha Kalsel 2020.
"Perlu segera diurai jaringan pelaku sebagai antisipasi dini," ujarnya.***