ORANG SUNDA Wajib Tahu Wangsit Prabu Siliwangi, Hidup Bahagia atau Hidup Sengsara

31 Januari 2022, 08:00 WIB
Lukisan Prabu Siliwangi. ORANG SUNDA Wajib Tau Wangsit Prabu Siliwangi, Hidup Bahagia atau Hidup Sengsara / Facebook Radit Art.jelekong

PORTAL MAJALENGKA - Sebagai orang sunda tentunya selalu melekat tutur piturur orang tua tentang wangsit Prabu Siliwangi.

Hingga saat ini wangsit Prabu Siliwangi masih dipercaya masyarakat Sunda.

Walaupun, bukti bahwa keberadaan dan hidupnya Prabu Siliwangi masih belum dibuktikan secara otentik.

Baca Juga: Kemenkes Terbitkan Sertifikat Vaksin Internasional, Guna Pelaku Luar Negeri dan Pekerja Migran Indonesia

Namun, nasihat pemimpin Kerajaan Padjajaran ini banyak diceritakan dan tersebar di masyarakat.

Wangsit Prabu Siliwangi menjadi pegangan masyarakat Sunda. Karena dalam ajarannya dulu bahkan kesempurnaan manusia itu dapat dicapai melalui Moksa.

Prabu Siliwangi memberikan wangsit kepada masyarakat Sunda dan keturunannya sebelum moksa.

Baca Juga: Kisah Pengembaraan Nyi Mas Rara Santang, hingga Melahirkan Sunan Gunung Jati dan Syarif Nurullah (2)

Dikutip Portal Majalengka dari Terjemahan Naskah Uga Wangsit. Bahwa Prabu Siliwangi berpesan pada warga Pajajaran yang ikut mundur pada waktu beliau sebelum menghilang (Moksa):

“Perjalanan kita hanya sampai disini hari ini, walaupun kalian semua setia padaku! Tapi aku tidak boleh membawa kalian dalam masalah ini, membuat kalian susah, ikut merasakan miskin dan lapar.

Kalian boleh memilih untuk hidup kedepan nanti, agar besok lusa, kalian hidup senang kaya raya dan bisa mendirikan lagi Pajajaran!

Baca Juga: Begini Klarifikasi Pengacara Doddy Sudrajat soal Statment yang Minta Ketua Komnas PA Diganti Perempuan

Bukan Pajajaran saat ini tapi Pajajaran yang baru yang berdiri oleh perjalanan waktu! Pilih!

Aku tidak akan melarang, sebab untukku, tidak pantas jadi raja yang rakyatnya
lapar dan miskin.

Dengarkan! Yang ingin tetap ikut  denganku, cepat memisahkan diri ke selatan!

Yang ingin kembali lagi ke kota yang ditinggalkan, cepat memisahkan diri ke utara!

Baca Juga: Arist Merdeka Sirait Kecewa terhadap Pihak Doddy Sudrajat karena Ini

Yang ingin berbakti kepada raja yang sedang berkuasa, cepat memisahkan diri ke timur! Yang tidak ingin ikut siapa-siapa, cepat memisahkan diri ke barat!

Dengarkan! Kalian yang di timur harus tahu: Kekuasaan akan turut dengan kalian! dan keturunan kalian nanti yang akan memerintah saudara kalian dan orang lain.

Tapi kalian harus ingat, nanti mereka akan memerintah dengan semena-mena. Akan ada pembalasan untuk semua itu. Silahkan pergi!

Kalian yang di sebelah barat! Carilah oleh kalian Ki Santang! Sebab nanti, keturunan kalian yang akan mengingatkan saudara kalian dan orang lain. Ke saudara sedaerah, ke saudara yang datang sependirian dan semua yang baik hatinya.

Baca Juga: Hasil Laga Ke-2 Indonesia vs Timor Leste Skor 3-0, Garuda Geser Singapura di Ranking FIFA

Suatu saat nanti, apabila tengah malam, dari gunung Halimun terdengar
suara minta tolong, nah itu adalah tandanya.

Semua keturunan kalian dipanggil oleh yang mau menikah di Lebak Cawéné.

Jangan sampai berlebihan, sebab nanti telaga akan banjir! Silahkan pergi! Ingat Jangan menoleh kebelakang!

Kalian yang di sebelah utara! Dengarkan Kota takkan pernah kalian datangi, yang kalian temui hanya padang yang perlu diolah.

Baca Juga: Muhammadiyah Siapkan Sumber Daya Manusia Unggul di IKN Nusantara

Keturunan kalian, kebanyakan akan menjadi rakyat biasa. Adapun yang
menjadi penguasa tetap tidak mempunyai kekuasaan.

Suatu hari nanti akan kedatangan tamu, banyak tamu dari jauh, tapi tamu yang menyusahkan. Waspadalah!

Semua keturunan kalian akan aku kunjungi, tapi hanya pada waktu tertentu dan saat diperlukan. Aku akan datang lagi, menolong yang perlu, membantu yang susah, tapi hanya mereka yang bagus perangainya.

Baca Juga: Puskesmas Tanah Abang Buka Lowongan Tenaga Medis Non PNS, Cek Formasi dan Ketentuannya

Apabila aku datang takkan terlihat; apabila aku berbicara takkan terdengar.

Memang aku akan datang tapi hanya untuk mereka yang baik hatinya, mereka yang mengerti dan satu tujuan, yangmengerti tentang harum sejati juga mempunyai jalan pikiran yang lurus dan bagus tingkah lakunya.

Ketika aku datang, tidak berupa dan bersuara tapi memberi ciri dengan wewangian.

Semenjak hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya.

Baca Juga: Kekian Goreng Udang, Makanan Pelengkap Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili, Berikut Bahan dan Cara Membuatnya

Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yangberusaha menelusuri.

Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang mencoba, supaya yang hilang bisa diteemukan kembali.

Bisa saja, hanya menelusurinya harus memakai dasar. Tapi yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan  sombong. dan bahkan berlebihan kalau bicara."

Baca Juga: Selain Taman Kota Kuningan, Ridwan Kamil Akan Menata Kawasan Ini

Sebagai masyarakat Sunda, tentu sangat meyakini wangsit dari Prabu Siliwangi sebelum moksa.

Wangsitnya ditujukan kepada keturunan dan rakyatnya, untuk senantiasa berhati-hati dan selalu dalam kebaikan.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Terjamahan Naskah Uga Wangsit

Tags

Terkini

Terpopuler