PESAN PRABU SILIWANGI Sebelum Moksa, Jika Ingin Selamat Pergilah ke Selatan Catatan Naskah Uga Wangsit

30 Januari 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi Lukisan Prabu Siliwangi /Akun Facebook Tutu Hatta Saputra

PORTAL MAJALENGKA - Banyaknya penelitian tentang Prabu Siliwangi tentunya akibat banyaknya cerita dan mitos tersebar di masyarakat.

Hingga kini, bukti otentik dan keberadaannya masih dipertanyakan oleh banyak pihak.

Namun, keturunan juga amalan juga pituturnya masih melekat di masyarakat.

Baca Juga: Intip Profil Fuji, Gadis Cantik yang Berhasil Taklukkan Hati Thariq Halilintar

Salahsatu adalah pesan Prabu Siliwangi sebelum Moksa.

Dikutip Portal Majalengka dari Terjemahan Naskah Uga Wangsit. Bahwa Prabu Siliwangi berpesan pada warga Pajajaran yang ikut mundur pada waktu beliau sebelum menghilang (Moksa) :

“Perjalanan kita hanya sampai disini hari ini, walaupun kalian semua setia padaku! Tapi aku tidak boleh membawa kalian dalam masalah ini, membuat kalian susah, ikut merasakan miskin dan lapar.

Baca Juga: KLASEMEN LIGA 1, Persib Bandung Gusur Bhayangkara FC di Posisi Kedua, Arema Kokoh di Puncak Klasemen

Kalian boleh memilih untuk hidup kedepan nanti, agar besok lusa, kalian hidup senang kaya raya dan bisa mendirikan lagi Pajajaran!

Bukan Pajajaran saat ini tapi Pajajaran yang baru yang berdiri oleh perjalanan waktu! Pilih!

Aku tidak akan melarang, sebab untukku, tidak pantas jadi raja yang rakyatnya
lapar dan miskin.

Baca Juga: INI DAFTAR 9 Nama Pemain Persib yang Absen Diduga karena Covid-19? Bruno Cantanhede hingga Marc Klok

Dengarkan! Yang ingin tetap ikut denganku, cepat memisahkan diri ke selatan!

Yang ingin kembali lagi ke kota yang ditinggalkan, cepat memisahkan diri ke utara!

Yang ingin berbakti kepada raja yang sedang berkuasa, cepat memisahkan diri ke timur! Yang tidak ingin ikut siapa-siapa, cepat memisahkan diri ke barat!

Dengarkan! Kalian yang di timur harus tahu : Kekuasaan akan turut dengan kalian! dan keturunan kalian nanti yang akan memerintah saudara kalian dan orang lain.

Baca Juga: Marshel Widianto Pernah Bikin Surya Insomnia Kesal hingga Marah-marah, Begini Ceritanya

Tapi kalian harus ingat, nanti mereka akan memerintah dengan semena-mena. Akan ada pembalasan untuk semua itu. Silahkan pergi!

Kalian yang di sebelah barat! Carilah oleh kalian Ki Santang! Sebab nanti, keturunan kalian yang akan mengingatkan saudara kalian dan orang lain. Ke saudara sedaerah, ke saudara yang datang sependirian dan semua yang baik hatinya.

Suatu saat nanti, apabila tengah malam, dari gunung Halimun terdengar suara minta tolong, nah itu adalah tandanya.

Baca Juga: INI HASIL PERTANDINGAN Liga1, Meski Tanpa 9 Pemain Penting, Persib Bandung Hajar Persikabo

Semua keturunan kalian dipanggil oleh yang mau menikah di Lebak Cawéné.

Jangan sampai berlebihan, sebab nanti telaga akan banjir! Silahkan pergi! Ingat Jangan menoleh kebelakang!

Kalian yang di sebelah utara! Dengarkan Kota takkan pernah kalian datangi, yang kalian temui hanya padang yang perlu diolah.

Keturunan kalian, kebanyakan akan menjadi rakyat biasa. Adapun yang menjadi penguasa tetap tidak mempunyai kekuasaan.

Baca Juga: Misteri Tanjakan Batu Babi di Jalan Raya Cirebon-Kuningan, Ada Siluman dari Lereng Gunung Ciremai

Suatu hari nanti akan kedatangan tamu, banyak tamu dari jauh, tapi tamu yang menyusahkan. Waspadalah!

Semua keturunan kalian akan aku kunjungi, tapi hanya pada waktu tertentu dan saat diperlukan. Aku akan datang lagi, menolong yang perlu, membantu yang susah, tapi hanya mereka yang bagus perangainya.

Apabila aku datang takkan terlihat; apabila aku berbicara takkan terdengar.

Memang aku akan datang tapi hanya untuk mereka yang baik hatinya, mereka yang mengerti dan satu tujuan, yangmengerti tentang harum sejati juga mempunyai jalan pikiran yang lurus dan bagus tingkah lakunya.

Baca Juga: Robert Alberts Kali Ini Tak Salah Pilih, Kakang Rudianto Pemain Muda Berbakat Sumbang 1 Gol untuk Persib

Ketika aku datang, tidak berupa dan bersuara tapi memberi ciri dengan wewangian.

Semenjak hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya.

Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yangberusaha menelusuri.

Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang mencoba, supaya yang hilang bisa diteemukan kembali.

Baca Juga: Profil Pemain Muda Berbakat Persib, Kakang Rudianto Sukses Jebol Gawang Pada Laga Perdana Lawan Tira Persikabo

Bisa saja, hanya menelusurinya harus memakai dasar. Tapi yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. dan bahkan berlebihan kalau bicara."

Demikian pesan Prabu Siliwangi tentang keturunan, memberikan pilih kepada keturunan dan rakyatnya.

Hingga kini belum ada kepastian dimana letak pusat peradaban zaman Kerajaan Padjajaran.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Terjamahan Naskah Uga Wangsit

Tags

Terkini

Terpopuler