Negara Bagian Georgia Hitung Ulang Surat Suara Pilpres AS

- 13 November 2020, 06:45 WIB
Donald Trump menolak hasil Pemilu AS yang dimenangkan Joe Biden. Panitia Negara Bagian Georgia akan melakukan penghitungan ulang manual
Donald Trump menolak hasil Pemilu AS yang dimenangkan Joe Biden. Panitia Negara Bagian Georgia akan melakukan penghitungan ulang manual /instagram.com/realdonaldtrump

PORTAL MAJALENGKA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump masih belum terima dengan kemenangan Joe Biden, dan akan menggugat dengan alasan ada kecurangan di Pilpres AS.

Sementara proses Pilpres AS sendiri belum sepenuhnya usai, karena masih ada Negara bagian yang akan melakukan penghitungan ulang suara.

Pejabat utama pemilihan negara bagian Georgia mengatakan, Georgia menghitung ulang dengan tangan semua surat suara yang diberikan pada pemilihan presiden Amerika Serikat, Rabu 11 November 2020.

Baca Juga: Joe Biden Bentuk Satgas Covid-19

Penghitungan ulang itu menjadi tugas besar yang harus diselesaikan pada 20 November.

Joe Biden dari Partai Demokrat pada Sabtu 7 November mendapatkan lebih dari 270 suara Electoral College yang diperlukan untuk mendapatkan kursi kepresidenan.

Dia menang di Pennsylvania setelah empat hari penghitungan, yang menegangkan dan tertunda lonjakan surat suara karena pandemi virus corona. Jika ditambah Georgia, margin kemenangan Biden akan meningkat.

Baca Juga: Pilpres AS “Belum Selesai”, Senator Republik Dukung Gugatan Trump

Presiden Donald Trump menolak untuk mengakui kekalahan dan mengatakan, tanpa mengutip bukti, bahwa pemungutan suara itu dirusak oleh penipuan.

Penghitungan suara di Georgia menunjukkan Biden unggul atas Trump dengan hanya 14.101 suara dari sekitar lima juta suara di seluruh negara bagian tersebut.

Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger mengatakan pada konferensi pers, dengan margin yang sangat kecil maka penghitungan ulang diperlukan.

Baca Juga: Tidak Mengaku Kalah, Biden Sebut Trump Memalukan

“Kita benar-benar harus melakukan penghitungan ulang dengan tangan karena marginnya sangat dekat,” kata Raffensperger. “Kami ingin memulai proses ini sebelum minggu ini berakhir,” sambungnya.

“Banyak orang yang akan bekerja lembur selama beberapa minggu mendatang,” katanya.

Para petugas akan bekerja berpasangan untuk menyortir tumpukan surat suara dan menghitungnya di bawah pengawasan pengamat dari kedua partai politik.

Tumpukan itu akan mencakup surat suara yang diberikan secara langsung dan melalui surat, katanya.

Baca Juga: Pidato Perdana, Biden : Waktunya Amerika Menyembuhkan Diri

“Begitulah yang akan terjadi, dan kita akan menghitung semuanya. Ini proses yang besar,” katanya.

Jika dilakukan sepanjang waktu, para petugas dengan demikian menghitung 23.000 surat suara dalam satu jam dalam sembilan hari, sebelum batas waktu berakhir untuk mensertifikasi hasilnya.

Sebuah studi oleh kelompok non-partisan Fair Vote menemukan bahwa dari 31 penghitungan ulang di seluruh negara bagian antara tahun 2000 dan 2019, hanya tiga yang hasilnya berubah.

Baca Juga: Hollywood Ikut Merayakan Kemenangan Biden-Harris

Hasil penghitungan lebih sering menunjukkan bahwa sang pemenang mendapat sedikit tambahan suara.

Rata-rata, hitungan berubah sebesar 0,024 persen, menurut Fair Vote. Angka itu merupakan margin yang jauh lebih kecil dari yang dibutuhkan Trump.

Biden saat ini memimpin Trump di Georgia dengan perolehan 49,5 persen berbanding 49,2 persen suara.

Baca Juga: Biden Banjir Ucapan Selamat dari Sekutu Terdekat AS

Dua senator Georgia AS, David Perdue dan Kelly Loeffler, keduanya dari Partai Republik, pada Senin meminta Raffensperger, yang juga seorang anggota Republik untuk mengundurkan diri atas penyelenggaraan pilpres di Georgia. Namun mereka tidak menunjukkan bukti penipuan. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah