Pegunungan di Arab Saudi Jadi Hijau dan Subur, Begini Penjelasan LPBINU

- 10 Januari 2023, 20:58 WIB
Ilustrasi. Pegunungan di Arab Saudi Jadi Hijau dan Subur, Begini Penjelasan LPBINU
Ilustrasi. Pegunungan di Arab Saudi Jadi Hijau dan Subur, Begini Penjelasan LPBINU /Freepik/wirestock

PORTAL MAJALENGKA - Wilayah pegunungan Arab Saudi yang mendadak hijau dan subur menarik banyak perhatian netizen di dunia maya. 

Fenomena yang kini viral tersebut dinilai sesuatu yang langka karena tanah di wilayah Arab Saudi umumnya gurun tandus dan gersang.

Seperti video yang dibagikan oleh akun  @makkahregion pada Sabtu, 7 Januari 2023. Digambarkan wilayah pegunungan Arab Saudi terlihat menghijau ditumbuhi tanaman kecil dan rerumputan.

Baca Juga: BIKIN PENASARAN, Warteg Langganan Rafi Ahmad di Jakarta, 50 Menu Lauk Bikin Keder Milihnya

Banyak warganet terkagum-kagum dengan fenomena tersebut, ada yang menganggap hoax dan tak sedikit pula yang mengaitkan fenomena itu sebagai tanda akan datangnya hari kiamat.

Pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) M Ali Yusuf menganggap wajar fenomena hijau di Arab Saudi itu.

Sebab, menurut dia, sejak Desember 2022 aktivitas curah hujan di Arab Saudi tinggi dengan inteaitas sama bahkan hampir terus menerus.

Baca Juga: BERKAS PERSYARATAN untuk Pendaftaran Pengawas Kelurahan atau Desa (PKD) di Bawaslu Majalengka

Apalagi, bukan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama daripada tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu menjadi salah satu penyebab beberapa daerah, terutama di wilayah barat Arab Saudi tertutup tanaman hijau.

“Jadi, sejauh yang saya ketahui, itu fenomena yang wajar. Mengingat intensitas hujan di Arab Saudi belakangan cukup tinggi,” kata M Ali Yusuf seperti dikutip dari NU Online.

Baca Juga: Vietnam Bungkam Indonesia di Leg Kedua Piala AFF 2022, Bukti Bantahan Park Hang-seo atas Ucapan Shin Tae-yong

Lebih jelas Ali Yusuf menerangkan, pada akhir tahun 2022 curah hujan di Arab Saudi sangat tinggi, diiringi pula ketidakstabilan atmosfer yang berulang, bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah dan aliran arus udara lembab di lapisan bangunan atmosfer.

Hal itu membuat wajah pegunungan dan wilayah gurun yang awalnya panas menjadi lembab.

“Dari situ tumbuh rerumputan yang membuat kawasan pegunungan di bagian barat Arab Saudi menghijau seperti yang terlihat di video itu,” jelasnya.

Di sisi lain, proyek penghijauan kota terpadu dan komprehensif terbesar di dunia Green Riyadh, telah resmi dilaksanankan di tujuh lingkungan sekitar Riyadh.

Direktur Proyek Green Riyadh, Abdulaziz Al-Moqbel menerangkan, penghijauan telah dimulai di jalan dan alun-alun dari 7 lingkungan perumahan di kota Riyadh. Program ini bertujuan merehabilitasi sepenuhnya dengan penghijauan 120 lingkungan perumahan.

"Penghijauan telah dimulai di lingkungan Al-Aziziyah, Al-Naseem, Al-Jazeera, Al-Araija, Qurtuba, Al-Ghadir, dan Al-Nakhil,” kata Al Moqbel dilansir dari Saudi Gazette.

Al-Maoqbel menjelaskan, program Green Riyadh menargetkan penghijauan sejumlah tempat di kota Riyadh, seperti taman, jalan, dan jalan internal di lingkungan, selain halaman masjid dan sekolah.

Ia juga mengatakan akan membangun 56 kebun di lingkungan Aziziyah dan 97 kebun di lingkungan Al-Naseem.

Lebih lanjut ia menambahkan bahwa hal tersebut hanya beberapa dari 3.000 kebun yang sekarang sedang dibangun sebagai bagian dari pekerjaan program dan akan selesai dalam waktu dekat.

“Program ini juga bertujuan menanam pohon di berbagai fasilitas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup di Riyadh, seperti pembangunan taman bermain untuk anak-anak, fasilitas olahraga, jogging dan jalur sepeda, serta fasilitas yang cocok untuk keluarga dan banyak lagi,” terangnya.

Menurut Al-Moqbel, penghijauan dilakukan dengan penanaman pohon di sepanjang jalan agar setiap warga lebih suka berjalan kaki karena rindang tidak kepanasan.

Sebagai informasi, Green Riyadh merupakan salah satu dari empat proyek besar Riyadh yang diluncurkan oleh Raja Salman pada 19 Maret 2019,.

Proyek tersebut di bawah pengawasan Komite Proyek Besar yang diketuai oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman

Proyek Green Riyadh meliputi penanaman 7,5 juta pohon di seluruh ibu kota dan akan memberikan kontribusi peningkatan ruang hijau per kapita dari 1,7 meter persegi menjadi 28 meter persegi, sehingga dapat meningkatkan total ruang hijau di kota menjadi 9 persen atau 545 kilometer persegi.

Selain peran kuncinya dalam meningkatkan kualitas udara dan menurunkan suhu, inisiatif ini diharapkan akan menyelamatkan wilayah alam dan keanekaragaman hayati di dalam dan di luar kota Riyadh.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x