Hal itu menjadi salah satu penyebab beberapa daerah, terutama di wilayah barat Arab Saudi tertutup tanaman hijau.
“Jadi, sejauh yang saya ketahui, itu fenomena yang wajar. Mengingat intensitas hujan di Arab Saudi belakangan cukup tinggi,” kata M Ali Yusuf seperti dikutip dari NU Online.
Lebih jelas Ali Yusuf menerangkan, pada akhir tahun 2022 curah hujan di Arab Saudi sangat tinggi, diiringi pula ketidakstabilan atmosfer yang berulang, bertepatan dengan perluasan depresi Laut Merah dan aliran arus udara lembab di lapisan bangunan atmosfer.
Hal itu membuat wajah pegunungan dan wilayah gurun yang awalnya panas menjadi lembab.
“Dari situ tumbuh rerumputan yang membuat kawasan pegunungan di bagian barat Arab Saudi menghijau seperti yang terlihat di video itu,” jelasnya.
Di sisi lain, proyek penghijauan kota terpadu dan komprehensif terbesar di dunia Green Riyadh, telah resmi dilaksanankan di tujuh lingkungan sekitar Riyadh.
Direktur Proyek Green Riyadh, Abdulaziz Al-Moqbel menerangkan, penghijauan telah dimulai di jalan dan alun-alun dari 7 lingkungan perumahan di kota Riyadh. Program ini bertujuan merehabilitasi sepenuhnya dengan penghijauan 120 lingkungan perumahan.
"Penghijauan telah dimulai di lingkungan Al-Aziziyah, Al-Naseem, Al-Jazeera, Al-Araija, Qurtuba, Al-Ghadir, dan Al-Nakhil,” kata Al Moqbel dilansir dari Saudi Gazette.
Al-Maoqbel menjelaskan, program Green Riyadh menargetkan penghijauan sejumlah tempat di kota Riyadh, seperti taman, jalan, dan jalan internal di lingkungan, selain halaman masjid dan sekolah.
Editor: Muhammad Ayus
Sumber: Berbagai Sumber