Khawatir Hasutan Picu Kekerasan, Twitter Tangguhkan Permanen Akun Donald Trump

- 10 Januari 2021, 10:45 WIB
Akun twitter Trump @real DonaldTrump ditangguhkan permanen, karena kekhawatiran hasutan yang bisa memperkeruh kondisi Amerika Serikat
Akun twitter Trump @real DonaldTrump ditangguhkan permanen, karena kekhawatiran hasutan yang bisa memperkeruh kondisi Amerika Serikat /Tangkapan Layar/Twitter/Twitter

PORTAL MAJALENGKA - Rabu 6 Januari 2021, platform media sosial Twitter memblokir sementara akun Donald Trump yang memiliki lebih dari 88 juta pengikut.

Kebijakan Twitter tersebut menyusul demo pengunjuk rasa pro Donald Trump di Capitol, dan memperingatkan pelanggaran tambahan akun Trump akan mengakibatkan penangguhan permanen.

Twitter akhirnya menangguhkan akun Presiden AS Donald Trump secara permanen, mempertimbangkan risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan.

Baca Juga: Pendukung Donald Trump Rusuh, FBI Amankan Benda yang Diduga Alat Peledak

“Setelah meninjau secara cermat Tweet baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan,” ujar Twitter dalam cuitan yang diunggah Sabtu 9 Januari 2021.

“Dalam konteks peristiwa pekan ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi mengakibatkan tindakan ini,” Twitter menjelaskan dalam blog resminya.

Baca Juga: Komentar DPR RI soal Aksi Pendukung Trump Bikin Ricuh di Capitol Hill Amerika Serikat

Twitter mencatat, pada 8 Januari 2021, Trump mengunggah cuitan “75.000.000 Patriot Amerika yang hebat yang memilih saya, AMERICA FIRST, dan MAKE AMERICA GREAT AGAIN, akan memiliki GIANT VOICE di masa depan. Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara, bentuk, atau bentuk apa pun!!!”

Tak lama kemudian, Trump mencuit, “Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari.”

Baca Juga: Isyaratkan Tinggalkan Gedung Putih, Trump : Waktu yang akan Menentukan

Terkait dua cuitan tersebut, Twitter mengambil langkah tegas dengan mempertimbangkan ketegangan yang sedang berlangsung di Amerika Serikat, dan peningkatan percakapan global terkait peristiwa penyerbuan Capitol AS pada 6 Januari 2021.

Menurut Twitter, kedua cuitan itu harus dibaca dalam konteks peristiwa yang lebih luas di negara tersebut, mempertimbangkan bahwa pernyataan Presiden dapat dimobilisasi oleh audiens yang berbeda termasuk untuk menghasut kekerasan.

Tidak hanya itu, Twitter juga mengamati konteks pola perilaku dari akun Trump dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Real Madrid Gagal ke Puncak Klasemen Liga Spanyol, Barcelona Pesta Gol ke Gawang Granada

“Setelah menilai bahasa dalam Tweet ini terhadap kebijakan memuliakan kekerasan, Glorification of Violence, kami telah menetapkan bahwa Tweet ini melanggar Kebijakan Kekerasan dan pengguna @realDonaldTrump harus segera ditangguhkan secara permanen dari layanan,” ujar Twitter.

Sementara itu, perusahaan media sosial Facebook mengambil langkah menangguhkan akun Trump hingga setidaknya akhir masa jabatan presidennya, pada hari pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden, 20 Januari. ***

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah