Tayangan video memperlihatkan para pendukung Trump menghancurkan jendela dan polisi menggunakan gas air mata di dalam gedung parlemen.
Kepala Kepolisian Metropolitan Washington Robert Contee mengatakan, massa menggunakan bahan kimia yang membuat pedih mata polisi dan beberapa di antaranya mengalami luka.
Baca Juga: Terima Gerobak Usaha, Ibu Witarsih Siap Memulai Usaha Kecilnya Demi Keluarga
Dikutip ANTARA dari media setempat, seorang warga sipil juga tewas usai ditembak selama kerusuhan berlangsung.
FBI mengungkapkan pihaknya telah melucuti dua benda, yang diduga merupakan alat peledak.
Peristiwa itu merupakan serangan paling menghancurkan terhadap bangunan penting tersebut sejak militer Inggris membakarnya pada tahun 1814, menurut Capitol Historical Society.
Twitter juga membatasi para pengguna untuk membagikan lagi video Trump. Sementara itu, Facebook menghapus semua video tersebut untuk menghindari kemunculan risiko kekerasan.
Baca Juga: Pilpres AS “Belum Selesai”, Senator Republik Dukung Gugatan Trump
Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin sidang gabungan di Kongres sudah dibawa keluar dari ruang Senat.
Selain itu, ratusan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, staf dan pers kemudian dievakuasi ke sebuah lokasi yang dirahasiakan. ***