Kisah Kocak Abu Nawas Menjadi Dukun

- 12 Juni 2023, 07:30 WIB
Kisah Kocak Abu Nawas Menjadi Dukun
Kisah Kocak Abu Nawas Menjadi Dukun /Youtube/@humorsufiofficial

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas atau dikenal sebagai Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami, atau Abu-Nuwas. Abu Nawas adalah seorang Pujangga Arab. Dia dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya.

Abu Nawas adalah sosok ulama besar dan karismatik serta sangat terkenal akan kecerdasannya.

Baca Juga: PATIH ONGKA, Gantikan Syekh Syarif Hidayatullah Sebagai Raja Ismailiyah, Mesir

Dikisahkan, Tidak akan pernah habis akal busuk Abudahi untuk mencelakai Abu Nawas. Entah apa yang diinginkan oleh Abudahi dengan memfitnah Abu Nawas kali ini.

Siang itu, Abudahi menghadap raja dan mengatakan bahwa Abu Nawas menjadi dukun dadakan. Tentu saja, raja sangat heran dengan cerita Abudahi.

Bahkan sepulang dari menghadap raja, Abudahi terus menceritakan perihal Abu Nawas kepada semua orang yang dijumpainya.

Baca Juga: SURO WARENG, Pendekar Sakti Tanah Jawa yang Taklukan Pesisir Korea, Dikisahkan oleh Gus Muwafiq

"Abu Nawas kini menjadi dukun yang perbuatannya ke arah tidak mempercayai Tuhan," kata Abudahi meyakinkan orang.
"Dalam waktu singkat rakyat akan membencinya," kata Abudahi dalam hati.

Fitnah yang dilontarkan Abudahi disambut dengan gembira oleh orang-orang yang tidak menyukai Abu Nawas. Maka dengan geram mereka mendatangi Abu Nawas. Semula Abu Nawas terkejut.

Setelah mendengar dirinya kini terkenal sebagai dukun, ia langsung mencari akal.
"Jadi, apa yang kalian minta dariku?' tanya Abu Nawas pada mereka.

Baca Juga: KAROMAH WALI SAKTI Syekh Abdul Muhyi Pamijahan, Mampu Berjalan di Dasar Lautan

Bermacam-macam permintaan diutarakan orang. Ada yang minta kesaktian, kekebalan menjadi gagah, menjadi kaya raya, dan sebagainya.

"Tuan Abu Nawas telah memberi beberapa jimat kepada orang lain. Mengapa kepada kami, tidak?" desak mereka.

"Menurut arwah nenek moyang yang masuk ke dalam tubuhku, hanya malam hari jimat-jimat itu boleh kuberikan. Datanglah tengah malam, akan kuberikan jimat-jimat itu pada kalian," kata Abu Nawas meyakinkan mereka.

Baca Juga: Mengenal Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu yang Kerap Tuai Kontroversi dan Sosok Pendirinya

Orang-orang itu gembira menerima janji Abu Nawas. Tepat tengah malam, orang-orang itu sudah bebondong-bondong datang. Abu Nawas duduk bersila di ruang tamu.

Satu per satu orang maju menghadap Abu Nawas yang berlagak dukun, lalu ia menyerahkan batu kerikil hitam.

Sebelumnya, Abu Nawas mengatakan kepada mereka bahwa batu kali itu batu pemberian arwah nenek moyangnya untuk jimat.

Baca Juga: GEGARA PUTRI ARIANI, Simon Cowell Juri AGT Diserbu Netizen Indonesia, Tidak Terkecuali Sule dan Ivan Gunawan

"Siapa yang mau kaya, cantik, gagah, banyak rejeki, kebal senjata tajam, dan sakti mandraguna maka cukup simpan baik-baik batu hitam yang nanti kubagikan," jelas Abu Nawas lantang.

Dengan gaya yang 'sok dukun beneran', Abu Nawas benar-benar membuat banyak orang yang datang ke rumahnya percaya.

"Nah, hadirin, tidak akan lama lagi akan muncul seseorang yang mengaku dukun pintar selain hamba. Itulah saat yang tepat bagi tuan-tuan untuk memanfaatkan batu jimat pemberian hamba ini," kata Abu Nawas lagi.

Baca Juga: Jalani Laga Jelang Lawan Palestina, Asnawi Gagal Persembahkan Poin bagi Jeonnam Dragons di Kandang Cheongju FC

"Memanfaatkannya bagaimana, Pak Dukun Abu?" tanya mereka penasaran.
"Datangi dia dan lemparkan batu itu padanya. Lalu katakan, apa keinginan kalian.

Begini caranya, yang berniat ingin kaya, lemparkan pada dukun itu dan katakan aku ingin kaya raya! Nah, gampang 'kan? Setelah melempar batu itu, kalian akan menjadi kaya raya," jelas Abu Nawas sambil tersenyum.

Bergembiralah orang-orang itu. Kerikil hitam di tangan lalu digenggam erat-erat. Sebelum pergi, beberapa orang sempat menyodorkan amplop berisi uang sebagai ucapan terima kasih kepada Abu Nawas.

Baca Juga: Side Land Kuningan Layak Dikunjungi saat Libur Sekolah, Cek Harga Tiketnya

Tentu saja Abu Nawas menolaknya. Setelah orang-orang itu pulang, Abu Nawas terus saja berpikir siapa yang memfitnah dirinya menjadi dukun. Ia mondar-mandir mencari akal untuk menjebak orang yang telah memfitnahnya.

"Akan kuberi pelajaran. Barang siapa yang menggali lubang, dia sendiri yang akan terperosok ke dalamnya," kata Abu Nawas dalam hati.

Dari hari ke hari, Abu Nawas makin terkenal menjadi dukun. Ia selalu dikunjungi banyak orang. Orang-orang yang datang selalu memberi uang padanya.

Baca Juga: 5 Karya Seni Paling Kreatif dan Mendunia Asal Majalengka, Simak Ulasannya di Sini

Tentu saja Abu Nawas menolak sambil mengatakan bahwa bahwa ia selalu mendapat uang sekeranjang setiap harinya.

Hamba sekarang kaya raya melebihi raja! Bayangkan, sekeranjang uang emas hamba dapatkan dari pekerjaan hanya menjadi dukun," kata Abu Nawas kepada setiap orang yang dijumpainya.

Perihal Abu Nawas mendapat sekeranjang emas setiap harinya sampai juga ke telinga Abudahi. Hatinya makin panas.

Baca Juga: Tips Parenting Agar Anak Laki-laki Anda Tidak Kasar Terhadap Perempuan

"Kurang ajar! Maksudku memfitnah Abu Nawas agar dijauhi rakyat dan Baginda Raja, malah menjadi kaya," geram Abudahi dalam hati. Lalu, timbullah pikiran liciknya.

"Aku juga bisa melakukannya. Kekayaannya akan kuambil alih," katanya pula. Kemudian, ia memerintahkan orang-orangnya untuk keluar masuk kampung guna menyampaikan kabar bahwa Abudahi menjadi dukun hebat.

Mendengar kabar itu, orang-orang yang menyimpan batu-batu jimat pemberian Abu Nawas langsung bersiap-siap.

Baca Juga: Berbagi Tips Bikin Ikan Channa Maru Tambah Garang Mata Merah Tajam

Ketika Abudahi muncul di halaman rumahnya dengan pakaian ala dukun, datanglah mereka secara berbondong-bondong.

Abudahi tampak gembira dan menyambut mereka dengan senyum berkepanjangan. Namun betapa terkejutnya lelaki jahat itu, ketika secara bersamaan orang-orang yang datang tersebut, mengeluarkan batu-batu hitam dan melemparkannya ke arah Abudahi, disertai dengan permintaan.

"Aku ingin kaya! Aku ingin kebal! Saya ingin gagah dan tampan!'' teriak mereka. "Ya, ya, ya, ya, ya!'' sahut Abudahi sambil mengelak dari lemparan batu. Ia langsung mengambil langkah seribu dan masuk rumah.

Baca Juga: LUCU! Saat Kyai Wahab Hasbullah Ditanya Soal Bolehkan Kurban Sapi Untuk Delapan Orang? Ini Jawabannya

Tapi orang-orang itu terus saja melempari rumah Abudahi sambil berteriak-teriak.
Setelah puas, orang-orang itu pulang ke rumah masing-masing dengan wajah berbinar.

Tinggallah Abudahi yang tidak habis pikir, mengapa orang-orang itu melemparinya. Abu Nawas yang melihat kejadian itu hanya tersenyum kecut.

Ia bukan senang melihat Menteri Abudahi dilempari batu, tapi ia ingin menyadarkan sifat buruk si hitam itu.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Facebook V Surawan Dibyosudarmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x