Network
PORTAL MAJALENGKA - Beberapa waktu lalu, musisi kenamaan Iwan Fals merilis lagu yang bertajuk minyak goreng.
Lagu tersebut sekaligus sindiran akan kondisi kelangkaan minyak goreng akhir-akhir ini.
Lagu tersecut Iwan Fals ciptakan bersama Raja Pane.
Baca Juga: Download Lagu Untukmu oleh Iwan Fals feat Nadin Amizah, Makna di Balik Kehidupan
"Minyak goreng menguap. Hilang dan lenyap di pasar. Semua Ibu-ibu menggerutu (pun bapak-bapaknya sudah barang tentu). Kocar Kacir di pasar-pasar," bunyi lirik lagu Iwan Fals.
Lagu tersebut juga sekan menyindir oknum yang membuat minyak goreng menjadi susah dicari.
"Aneh rasanya kok bisa hilang. Kalau pun ada harganya selangit. Usut punya usut ternyata ditimbun. Oleh Siapa? Konon oleh tujuh konglomerat tambun." tulis potongan lagu Iwan Fals.
Baca Juga: Chord Gitar Lagu Untukmu oleh Iwan Fals feat Nadin Amizah, Pertanyakan Makna Hidup
Lewat lagunya itu, Iwan Fals juga menyinggung pemerintah hingga aparat.
"Aku kesal, kok konglomerat tega? Aku resah, kok polisi tak berdaya? Aku marah, kok pemerintah begitu mudah dipermainkan? Aku geram, kok kasus itu terus berulang?," bunyi lanjutan lagu Iwan Fals.
Lewat lagunya itu seakan Iwan Fals meluapkan rasa herannya mengapa Indonesia kaya akan kelapa sawit justru diekspor.
Baca Juga: Lirik Lagu Untukmu oleh Iwan Fals feat Nadin Amizah, Makna di Balik Keberadaan Manusia
Sebelumnya, sindiran terhadap kondisi minyak goreng juga Iwan Fals luapkan melalui akun pribadi Twitternya.
"Tinggal sembako nih pada naik, bukan minyak goreng doang, Katanya lagi biasa pak menjelang bulan puasa...lah padahal puasa kok naik," tulis Iwan Fals pada Selasa, 8 Maret 2022 sebagaimana dikutip Portal Majalengka dari Twitter @iwanfals pada Jumat, 18 Maret 2022.
Berikut VIDEO LAGU Iwan Fals yang bertajuk Minyak Goreng:
Berikut lirik lengkap lagu Minyak Goreng dari Iwan Fals:
Minyak goreng menguap
Hilang dan lenyap di pasar
Semua ibu-ibu mengerutu
(Pun Bapak-bapaknya sudah barang tentu)
Kocar-kacir di pasar-pasar
Aneh rasanya kok bisa hilang
Kalau pun ada harganya selangit
Usut punya usut ternyata ditimbun
Oleh siapa?
Konon oleh tujuh konglomerat tambun
Aku kesal, kok konglomerat tega
Aku resah, kok polisi tak berdaya
Aku marah, kok pemerintah begitu mudah dipermainkan
Aku geram, kok kasus itu terus berulang
Ini seperti tikus mati di lumbung padi
Bahan kita banyak, sawit jutaan hektar
Lalu kenapa hilang dan menghilang
Dasar mafia, masa bodoh orang susah
Mungkin mafia dan aparat ada main
Pura-pura hilang tapi diumpetin
Kok susah amat memberantasnya
Tembak saja atau hukum seumur hidup
Jera .... Jera .... Jera ....
Ah belum tentu ... Lho***
