Kisah ABU NAWAS Melarang Rukuk dan Sujud Dalam Salat

9 Juni 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi. Kisah Abu Nawas Melarang Rukuk dan sujud dalam salat /Youtube/Humor Sufi Official

PORTAL MAJALENGKA - Abu Nawas atau dikenal sebagai Abu-Ali Al-Hasan bin Hani Al-Hakami, atau Abu-Nuwas, adalah seorang pujangga Arab.

Abu Nawas, dilahirkan di kota Ahvaz di negeri Persia, dengan darah Arab dan Persia mengalir di tubuhnya.

Abu Nawas adalah sosok ulama besar yang terkenal akan kecerdasannya dan kecerdikannya.

Baca Juga: Trial Test Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Apakah Wajib Diikuti? Berikut Tips dan Trik Mengikutinya

Dilansir portal Majalengka dari akun Facebook V Surawan Dibyosudarmo.

Dikisahkan Syahdan, Khalifah Harun Al-Rasyid marah besar pada sahibnya yang karib dan setia, yaitu Abu Nawas.

Ia ingin menghukum mati Abu Nawas setelah menerima laporan bahwa Abu Nawas mengeluarkan fatwa tidak mau rukuk dan sujud dalam salat.

Baca Juga: Perhatikan 5 Hal Ini sebelum Tes Online Rekrutmen Bersama BUMN Tahap 1

Lebih lagi, Harun Al-Rasyid mendengar Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya khalifah yang suka fitnah! Menurut pembantu-pembantunya, Abu Nawas layak dipancung karena melanggar syariat Islam dan menyebar fitnah.

Khalifah mulai terpancing. Tapi untung ada seorang pembantunya yang memberi saran, hendaknya Khalifah melakukan tabayun (konfirmasi). Abu Nawas pun digeret menghadap Khalifah. Kini, ia menjadi pesakitan.

"Hai Abu Nawas, benar kamu berpendapat tidak rukuk dan sujud dalam salat?" tanya Khalifah ketus.

Baca Juga: INI Daftar 33 Kecamatan di Kabupaten Cirebon Sudah Bisa Cetak e-KTP, KK, Termasuk Akta Lahir Sendiri

Abu Nawas menjawab dengan tenang, "Benar, Saudaraku."

Khalifah kembali bertanya dengan nada suara yang lebih tinggi, "Benar kamu berkata kepada masyarakat bahwa aku, Harun Al-Rasyid, adalah seorang khalifah yang suka fitnah?"

Abu Nawas menjawab, ”Benar, Saudaraku.”

Baca Juga: PPDB SMA Jabar 2023 Tahap 1 Masih Dibuka! Berikut Syarat dan Ketentuan yang Disiapkan, Serta Jadwal Kegiatanny

Khalifah berteriak dengan suara menggelegar, "Kamu memang pantas dihukum mati, karena melanggar syariat Islam dan menebarkan fitnah tentang khalifah!"

Abu Nawas tersenyum seraya berkata, "Saudaraku, memang aku tidak menolak bahwa aku telah mengeluarkan dua pendapat tadi, tapi sepertinya kabar yang sampai padamu tidak lengkap. Kata-kataku dipelintir, dijagal, seolah-olah aku berkata salah."

Khalifah berkata dengan ketus, "Apa maksudmu? Jangan membela diri, kau telah mengaku dan mengatakan kabar itu benar adanya."

Baca Juga: Kemdikbud Resmi Tetapkan Anggaran Pendidikan Tahun 2024, Lihat Besaran Dana untuk Tiap Programnya di Sini

Abu Nawas beranjak dari duduknya dan menjelaskan dengan tenang, "Saudaraku, aku memang berkata rukuk dan sujud tidak perlu dalam shalat, tapi dalam salat apa? Waktu itu aku menjelaskan tata cara shalat jenazah yang memang tidak perlu rukuk dan sujud."

"Bagaimana soal aku yang suka fitnah?" tanya Khalifah.

Abu Nawas menjawab dengan senyum, "Kalau itu, aku sedang menjelaskan tafsir ayat 28 surat Al-Anfal, yang berbunyi ketahuilah bahwa kekayaan dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu.

Baca Juga: INI Daftar 31 Jalan Rusak di Kabupaten Cirebon yang Masuk Perbaikan Tahap Pertama, Cek Jalan di Wilayah Anda

Sebagai seorang khalifah dan seorang ayah, anda sangat menyukai kekayaan dan anak-anak, berarti anda suka ‟fitnah‟ (ujian) itu."

Mendengar penjelasan Abu Nawas yang sekaligus kritikan, Khalifah Harun Al-Rasyid tertunduk malu, menyesal dan sadar. Rupanya, kedekatan Abu Nawas dengan Harun Al-Rasyid menyulut iri dan dengki di antara pembantu-pembantunya.

Abu Nawas memanggil Khalifah dengan "ya akhi" (saudaraku). Hubungan di antara mereka bukan antara tuan dan hamba. Pembantu-pembantu khalifah yang hasud ingin memisahkan hubungan akrab tersebut dengan memutarbalikkan berita.

Baca Juga: RESMI DIBUKA SELEKSI PENDAFTARAN PPG Prajabatan 2023, Batas Akhir 25 Juni 2023

Itulah kisah Abu Nawas yang sangat cerdas semoga cerita ini bisa bermanfaat dan menghibur kita semua.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News
Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler