Tren Healing Tahun 2023 Diprediksi Meningkat, Salah Satunya Nonton Konser

5 Januari 2023, 16:00 WIB
Jadwal world tour Konser BLACKPINK yang bisa menjadi alternatif healing di tahun 2023. /YunIta Datalamon /

 

PORTAL MAJALENGKA - Setelah pembatasan melonggar, besar kemungkinan di tahun 2023 orang-orang mulai berani bepergian  keluar untuk menyegarkan pikiran yang penat lewat aktivitas menyenangkan atau istilah sekarang dikenal healing.

Tampak di tahun 2023 healing akan berbeda dengan tahun-tahun lalu ketika pandemi Covid-19 melanda dimana semua dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, seperti menonton konser atau wisata lewat virtual.

Saat pembatasan mulai dibuka di awal tahun 2023 ini, pergerakan aktivitas healing sejumlah orang meninggalkan virtual dan memilih langsung menjejakkan kaki ke luar tujuan.

Sementara sisanya masih mengeksplorasi Bumi Pertiwi yang keindahannya semakin terkuak kala pandemi.

Baca Juga: Suka Nonton Konser? Berikut Tips Nonton Konser Nyaman, Aman, dan Selamat

Konser-konser yang tadinya dilakukan secara virtual mulai digelar langsung. Aksi pemandangan idola di depan mata diiringi audio menggelegar bisa kembali dinikmati.

Pada tahun 2023, konser diprediksi masih tetap digandrungi. Terlebih bakal ada sederet daftar tur artis yang mampir ke Indonesia, baik itu musisi lokal maupun internasional.

Pada Desember lalu, Gaery Undarsa dari tiket.com mengungkapkan animo konsumen untuk menonton konser sangat tinggi bila dilihat dari pemesanan di platformnya.

“Kalau tahun depan (2023) kita lihat ada beberapa (acara) cukup besar, kita coba dan yakin akan lebih besar dari 2022 terutama untuk event-event dan konser-konser ini,” kata Gaery.

Salah satu yang dinanti tentunya adalah konser dari para artis K-pop yang beberapa tahun belakangan sangat digilai di Tanah Air.

Baca Juga: HEALING YUK! Nikmati Keindahan dan Kesejukan Villa CASA de AZURA di Majalengka

Menurut Gaery, bukan cuma acara musik yang melibatkan artis internasional, festival yang diramaikan oleh musisi Indonesia juga kembali naik daun di tengah situasi yang mulai kembali kondusif.

Soal tren wisata, Senior Corporate Communications Manager Pegipegi, Busyra Oryza, kepada ANTARA melalui surel mengatakan pergerakan perjalanan masyarakat pasca-pandemi akan kembali meluas seiring kebijakan perjalanan yang semakin fleksibel.

“Travel atau workcation, glamping dan wisata hidden gems akan menjadi tren yang berkembang dan berpotensi meningkatkan industri pariwisata di tahun 2023,” kata Busyra.

Berdasarkan riset Pegipegi Travel Report 2022, melihat sebagian besar pengguna mengalokasikan biaya untuk melancong per satu kali perjalanan di kisaran Rp1-3 juta dan Rp3-5 juta.

Berdasarkan riset Pegipegi terhadap median harga hotel di sembilan wilayah populer Indonesia, median harga hotel di Indonesia berada di rentang Rp250.000-Rp500.000.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata Cirebon dan Sekitarnya yang Kekinian dan Instagramable, Cocok untuk Healing

Temuan ini menunjukkan banyak layanan akomodasi yang menawarkan kisaran harga sewa tersebut dikarenakan minat masyarakat yang mencari akomodasi terjangkau.

Hal ini mengingat harga akomodasi dan transportasi merupakan perhatian utama yang mereka cari ketika menyusun rencana perjalanan.

“Kami juga melihat ada kecenderungan pelancong menyusun perencanaan dan melakukan perjalanan singkat, namun dengan frekuensi yang banyak,” jelas dia.

Biasanya pola traveling ini berupa short trip ke luar kota yang tak jauh dari tempat tinggalnya atau melakukan staycation menghabiskan waktu bersama keluarga, pasangan, serta teman-teman.

Situasi pasca-pandemi Covid-19 menciptakan pola kerja yang lebih fleksibel, dimana orang-orang tidak lagi harus bekerja dari kantor.

Hal ini juga berdampak pada munculnya tren workcation yang memungkinkan seseorang bekerja atau menjalani aktivitas bisnisnya sembari liburan.

Baca Juga: Usai Rizky Billar dan Lesti Kejora Damai, Beredar Poster Konser Cinta Leslar Bersemi Kembali, Cek Faktanya

Terlebih situasi ini juga telah didukung pemerintah yang mulai mengeluarkan kebijakan visa digital nomad yang memungkinkan para pekerja jarak jauh (remote worker) datang ke Indonesia untuk bekerja sambil liburan.

Selain itu, tren wellness tourism yang menawarkan konsep wisata dengan tujuan untuk menjaga dan memelihara kesehatan mental dan jasmani diperkirakan akan terus berlangsung hingga tahun 2023 nanti.

Masyarakat di perkotaan akan semakin tertarik bepergian menuju destinasi alam dan glamping di layanan akomodasi yang juga menawarkan pengalaman inap di tengah alam–untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari sekaligus menenangkan pikiran.

Selain itu, tren traveling ke sejumlah destinasi alam cantik yang belum diketahui banyak orang (hidden gems) juga akan tumbuh.

Baca Juga: Lisa Blackpink Postif COVID-19 Setelah Hadiri Konser di Amerika Serikat

Terutama di kalangan Gen-Z yang tertarik mengeksplorasi hal-hal baru dan menjadikan destinasi alam sebagai destinasi favorit mereka. *

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler