Posisi Kurs Rupiah dan IHSG Tunggu Hasil Rapat The Fed

- 16 September 2020, 12:59 WIB
ILUSTRASI pergerakan saham.
ILUSTRASI pergerakan saham. /Antara/.*/Antara

PORTAL MAJALENGKA - Nilai tukar (kurs) rupiah Rabu 16 September 2020 pagi menguat 55 poin atau 0,37 persen, menjadi Rp14.790 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.845 per dolar AS.

Bahkan pada pukul 09.31 WIB, rupiah masih menguat 22 poin atau 0,15 persen menjadi Rp14.823 per dolar AS.

Namun kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu berpotensi tertekan, jelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS The Federal Reserve.

Baca Juga: Dibayangi PSBB, Pidato Jokowi Naikkan Kurs Rupiah dan IHSG

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan, pagi ini dolar AS terlihat berbalik menguat terhadap nilai tukar regional.

“Pasar keuangan terlihat dalam mode wait and see pagi ini menjelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS dini hari nanti,” ujar Ariston.

Sebelumnya, lanjut Ariston, dolar AS tertekan karena ekspektasi kebijakan The Fed masih akan lebih longgar untuk membantu memulihkan ekonomi AS di masa pandemi.

Baca Juga: Daya Beli Terdampak Covid, Penjualan Mobil Justru Naik

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi tertekan di kisaran Rp14.800 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.

Sementara Selasa 15 September, rupiah ditutup menguat 35 poin atau 0,24 persen menjadi Rp14.845 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.880 per dolar AS.

Sama dengan kurs rupiah, Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu pagi juga menguat jelang pengumuman hasil rapat bank sentral AS The Federal Reserve.

Baca Juga: Neraca Perdagangan Januari-Agustus Surplus 11,05 Miliar Dolar Amerika

IHSG dibuka menguat 7,26 poin atau 0,14 persen ke posisi 5.108,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 2 poin atau 0,25 persen menjadi 792,74.

“Para pelaku pasar menanti hasil rapat FOMC dan Bank of England yang akan berlangsung tengah minggu ini,” tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Rabu.

Bursa saham AS pada perdagangan semalam bergerak dengan kecenderungan positif. Kenaikan ditopang oleh beberapa faktor.

Baca Juga: Mau Investasi Emas Antam, Cek Harganya Disini

Yang pertama adalah Astra Zeneca kembali melanjutkan uji coba vaksinnya, setelah dihentikan sementara akibat efek samping kepada relawan yang mendapat uji coba vaksin.

Serta Pfizer mengatakan akan memberikan data utama hasil uji coba vaksin ke regulator selambat-lambatnya bulan Oktober 2020.

Sentimen positif juga datang dari data ekonomi. Indeks New York Empire State manufacture tercatat di level 17 naik dari 3,7 pada Agustus dan mengalahkan estimasi para ekonom yang memperkirakan hanya berada di level 7.

Di sisi lain, ekonomi China juga mulai terlihat pulih. Penjualan ritel Agustus naik 0,5 persen (yoy), dimana ini merupakan kinerja positif pertama di tahun ini.

Dari pasar komoditas, harga minyak naik ditopang oleh sentimen mulai positifnya rilis data ekonomi China dan AS yang merupakan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Penguatan juga terjadi akibat adanya badai di Gulf Coast yang membuat adanya disrupsi suplai minyak di AS. ***

Editor: Ayi Abdullah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x