Kementerian Pertanian Target Stok Beras 27 Juta Ton Sampai Juli 2021

27 Oktober 2020, 09:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan ketersediaan beras sampai Juli 2021 mencapai 27 juta ton /Pikiran Rakyat Depok

PORTAL MAJALENGKA – Selain menghadapi pandemi Covid-19, ketahanan pangan merupakan salah satu program utama peerontaha Presiden Joko Widodo.

Salah satu ang paling utama adalah tersedianya stok beras, khususnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan untuk bantuan sosial.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memproyeksi produksi dari hasil musim tanam I (MT I) Oktober 2020 hingga Maret 2021 akan menghasilkan panen 20 juta ton setara beras.

Baca Juga: Setahun Kepemimpinan ST Burhanuddin, Kejaksaan Agung Selamatkan Uang Negara Rp19,6 Triliun

Dalam konferensi pers penetapan target luas tanam di Ruang Agriculture War Room Kementan, Senin 26 Oktober 2020 Mentan menjelaskan produksi setara 17-20 juta ton beras tersebut berdasarkan luas tanam padi MT I mencapai 8,2 juta hektare.

“Kita berharap di MT I tahun 2021 itu akan menghasilkan 20 juta ton, sehingga dari carry over stok 7 juta ton kalau sesuai rencana kita maka kurang lebih sampai Juli ada 27 juta ton beras,” kata Syahrul.

Syahrul merinci bahwa produksi beras sepanjang 2020 mencapai 31,63 juta ton. Jumlah tersebut belum termasuk stok beras yang diperoleh dari musim tanam sebelumnya pada 2019/2020 yang mencapai 5,9 juta ton.

Baca Juga: Rocky Gerung Nilai Bintang Emon Layak Jadi Juru Bicara Presiden

Dengan konsumsi beras Nasional 30,08 juta ton pada 2020, Syahrul mencatat stok beras hingga akhir Desember mencapai 7,45 juta ton, dan menjadi stok awal (carry over) tahun berikutnya.

Dengan perhitungan masa panen hingga Juni 2021, stok beras diperkirakan tahun depan mencapai 27 juta ton.

Di sisi lain, MT I Oktober 2020-Maret 2021 ini dihadapi dengan tantangan fenomena alam La Nina yang dapat menyebabkan terjadinya banjir dan tanah longsor di lahan pertanian.

Baca Juga: Libur Panjang, Ini 9 Destinasi Wisata di Majalengka yang Layak Dikunjungi

Syahrul menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan antisipasi dan mitigasi, salah satunya dengan melakukan pemetaan wilayah rawan banjir, membentuk satuan brigade tanam, banjir dan hama, serta mengoptimalkan pompanisasi.

Adapun wilayah andalan target produksi beras yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, dan Sumatra Utara.

Baca Juga: Jokowi-Maruf Amin Diminta Siapkan Nama-nama Pengganti Menteri di Kabinet Indonesia Maju

Untuk luas tanam mencapai 8,2 juta hektare, Kementan telah mempersiapkan benih sebanyak 205.000 ton dengan varietas tahan genangan, seperti Inpari 1-10, Inpari 29 dan Ciherang.

“Di saat pelemahan ekonomi terus menurun, mungkin sampai dua tahun kondisi ini masih akan kita hadapi. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan kembali pertanian kita,” kata Syahrul. ***

Editor: Hanif Maulana

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler