DAHSYATNYA Keramat Wali Mbah Sholeh: Utusan Sunan Gunung Jati yang Mampu Berubah Jadi Ayam Jago

- 19 Agustus 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Sunan Gunung Jati salah satu Wali Songo.
Ilustrasi Sunan Gunung Jati salah satu Wali Songo. /Tangkap layar youtube/YouTube Channel Cerita Sejarah

PORTAL MAJALENGKA - Pangeran Sabakingkin merupakan salah satu keturunan Sunan Gunung Jati yang tinggal di Banten.

Dikutip Portal Majalengka dari youtube Wisata Religi, dikisahkan, Sunan Gunung Jati mengutus salah satu panglima sakti kepercayaannya yaitu Syekh Muhammad Sholeh atau Mbah Sholeh untuk menjemput putranya pulang ke Cirebon.

Mbah Sholeh pun melakukan perjalanan dari Cirebon menuju ke Banten untuk mengikuti perintah Sunan Gunung Jati guna menjemput pangeran Sabakingkin.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Pukuli Prajurit Istana untuk Membagi Hadiah Pemberian Raja Harun Al-Rasyid

Namun sayang, Pangeran Sabakingkin menolak untuk diajak ke Cirebon dengan alasan akan mendakwahkan Islam di Banten.

Pangeran Sabakingkin merupakan nama lain dari pangeran Hasanudin, ia adalah putra Sunan Gunung Jati dari Nyimas Kawunganten.

Diketahui, Mbah Sholeh adalah murid dari Sunan Ampel yang diutus untuk menemui Sunan Gunung Jati yang memang memiliki keramat wali pada dirinya.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Pukuli Prajurit Istana untuk Membagi Hadiah Pemberian Raja Harun Al-Rasyid

Sesampainya di Kesultanan Cirebon, Mbah Sholeh diperintahkan oleh Sunan Gunung Jati untuk pergi ke Banten.

Mbah Sholeh pun berangkat ke Banten untuk menemui pangeran Sabakingkin dan mengajaknya pulang ke Cirebon.

Namun pangeran Sabakingkin memilih tinggal di Banten untuk menyebarkan ajaran agama Islam di sana.

Pangeran Sabakingkin yang tidak mau pulang ke Cirebon membuat Mbah Sholeh tinggal di Banten dan ia membuat padepokan di Gunung Santri.

Baca Juga: Lebih Cerdas Dari Jin Ifrit, Abu Nawas Diperintah Raja Harun Ar-Rasyid untuk Pindahkan Istana ke Atas Gunung

Gunung Santri merupakan salah satu bukit dan nama kampung yang ada di Bojonegara Kabupaten Serang Banten.

Daerah ini berada di sebelah barat pantai utara kota Cilegon. Letak Gunung Santri memang dikelilingi gugusan gunung-gunung yang memanjang.

Di puncak Gunung Santri inilah makam Syekh Muhammad Sholeh berada. Pada masa hidupnya, Mbah Sholeh mendampingi pangeran Sabakingkin dalam menyebarkan agama Islam.

Karena ketinggian ilmu kesaktian dan ilmu agama serta keramat wali yang dimiliki Mbah Sholeh, ia diangkat menjadi penasihat pangeran Sabakingkin.

Baca Juga: Kisah Abu Nawas Jual Kipas Awet hingga 100 Tahun, Sadarkan Penjual Baju yang Menipu

Banten sendiri pada waktu itu masih menganut ajaran Sunda Wiwitan yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun.

Sedangkan pangeran Sabakingkin terus mengajarkan agama Islam yang semakin hari pengikutnya semakin banyak.

Hal itulah yang membuat Prabu Pucuk Umun menjadi iri hati dan murka serta mengajak pangeran Sabakingkin untuk bertaruh.

Prabu Pucuk Umun mengajak pangeran Sabakingkin untuk melakukan sabung ayam dengan taruhan akan memberikan jabatannya bila ia kalah.

Baca Juga: Mau Dapat Pecahan Uang Kertas Baru 2022? Simak Syarat dan Caranya Berikut

Namun bila sebaliknya ayam jago milik pangeran Sabakingkin yang kalah, maka ia harus berhenti berdakwah.

Dengan sangat terpaksa, pangeran Sabakingkin menerima tantangan itu dengan waktu dan tempat yang sudah ditentukan.

Mendengar hal itu, dengan keramat wali saktiannya Mbah Sholeh mengusulkan kalau dirinya akan berubah wujud menjadi seekor ayam jago jawara.

Pada hari yang sudah ditentukan, warga Banten pun berkumpul untuk menyaksikan pertarungan sabung ayam tersebut.

Baca Juga: Bank Indonesia Resmi Luncurkan Pecahan Uang Kertas 2022, Uang Pecahan Lama Masih Berlaku?

Prabu Pucuk Umun telah menyiapkan rencana licik dengan membawa pasukan untuk bersiap menyerang pangeran Sabakingkin jikalau ayam miliknya nanti kalah.

Benar saja, ayam jago milik Prabu Pucuk Umun pun kalah dari ayam jelmaan Syekh Muhammad Sholeh.

Seketika itu, juga Prabu Pucuk Umun semakin murka dan menyerang pangeran sabakingking dan juga pengikutnya.

Namun nahas sebagai Prabu Pucuk Umun yang kembali harus kalah dari pangeran Sabakingkin dan para pengikutnya.

Baca Juga: Keramat Wali Allah Guru Sekumpul, Masih Bayi Sudah Mampu Mengecoh Tentara Jepang

Pasukan Prabu Pucuk Umun pun akhirnya mundur ke selatan bersembunyi di pedalaman daerah Rangkas yang sekarang dikenal dengan suku Baduy.

Setelah selesai mengemban tugas dari Sultan Maulana Hasanuddin, Syekh Muhammad Sholeh atau Mbah Sholeh pun kembali ke kediamannya di Gunung Santri.

Syekh Muhammad Sholeh pun wafat pada usia 76 tahun dan ia berpesan agar dirinya dimakamkan di Gunung Santri.***

Disclaimer: Kisah ini hanya bersumber dari sati referensi saja. Masih sangat memungkinkan terdapat versi berbeda dari referensi lainnya.

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube wisata religi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah