sejak dari awal kepemimpinan Pangeran Fatahillah sampai Tubagus Angke kekuasaan atas Jayakarta pada awalnya merupakan daerah bawahan Cirebon, namun setelah Sunan Gunung Jati wafat dan Banten menjadi daerah yang berdaulat Maulana Hasanuddin Banten tidak segan-segan untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
Baca Juga: KPK Cekal 4 Orang ke Luar Negeri Terkait Dugaan Korupsi LNG Pertamina
Jayakarta termasuk wilayah yang menjadi kekuasaan Banten setelah berhasil memperluas wilayahnya.
Dari pernikahan Tubagus Angke dan Ratu Pembayun fatimah tercatat mereka memiliki dua orang anak yang pertama bernama Pangeran Sungai Reza atau djayawikarta dan yang kedua ratu mertakusuma ratu mertakusuma kemudian dinikahi oleh Sultan Banten Abu al-ma’ali Ahmad yang kemudian memiliki Putra yang bernama Tirtayasa.
Sedangkan pangeran djayawikarta di kemudian hari menggantikan ayahnya Tubagus Angke menjadi Adipati Jayakarta dan bergelar Pangeran Jayakarta tiga atau lebih dikenal dengan nama pangeran Jakarta.
Baca Juga: Kasus Stupa Borobudur Mirip Presiden Jokowi, Roy Suryo Saat Jalani Pemeriksaan
Sejak masa kepemimpinan Pangeran Jakarta inilah kemudian orang-orang yang yang terutama Inggris dan Belanda mulai melancarkan misi untuk merebut dan menguasai Jakarta dari kekuasaan Kesultanan Banten di bawah kepemimpinan Pangeran Jayakarta.***