Tumbuhkan Rasa Toleransi, Kemenag RI Gelar Moderasi Bergama Bagi Pelajar NU Cirebon dan Indramayu

- 24 April 2022, 05:30 WIB
Kemenag RI Gelar Moderasi Bergama Bagi Pelajar NU Cirebon dan Indramayu
Kemenag RI Gelar Moderasi Bergama Bagi Pelajar NU Cirebon dan Indramayu /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Al Fazri

PORTAL MAJALENGKA- Puslitbang Bimas Islam Kemenag RI menggelar Bedah Buku “Moderasi Beragama” karya KH. Lukman Hakim Saifuddin di Aula Idham Chalid Kampus Hijau Kaplongan, Kabupaten Indramayu pada Sabtu 23 April 2022, Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Yayasan Oemah Satu Bangsa.

Kasubag TU Puslitbang Bimas Islam Kemenag Ri, Rizki Riyadu Topeq, mengatakan, buku Moderasi Beragama mengandung pembahasan tentang arti, mengapa kita memerlukannya, serta bagaimana cara melakukan penguatan dan implementasinya, baik dalam kehidupan pribadi, maupun bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Menurutnya, moderasi beragama bukan berarti memoderasi agama, karena agama dalam dirinya sudah mengandung prinsip moderasi, yaitu keadilan dan keseimbangan.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Jadwal Sholat Hari Ini di Subang dan Sekitarnya, Minggu 24 April 2022 Pukul Berapa?

Bahkan, bukan agama jika ia mengajarkan perusakan di muka bumi, kezaliman, dan angkara murka.

"Agama tidak perlu dimoderasi lagi. Namun, cara seseorang beragama harus selalu didorong ke jalan tengah, harus senantiasa dimoderasi, karena bisa berubah menjadi ekstrem, tidak adil, bahkan berlebih-lebihan," katanya.

Sehingga pemerintah Indonesia, khususnya Kemenag semakin giat menyerukan kampanye tentang moderasi beragama ini dalam berbagai kesempatan dan elemen masyarakat. Mulai dari rumah ibadah, lingkungan tempat tinggal, bahkan sekolah.

Baca Juga: Inter Milan Mengganas, Hancurkan AC Milan Sekaligus Bombardir AS Roma, Martinez DKK Puncaki Klasemen Seri A

Hal tersebut bertujuan untuk menekankan pentinganya toleransi dalam kehidupan beragama dan mencegah timbulnya sikap ekstrem yang hanya merugikan.

Selain itu, masyarakat Indonesia selaku ummat beragama yang taat hendaknya turut mendukung gerakan anti radikallisme ini.

Padahal, radikalisme adalah sikap yang hanya akan mendatangkan kerugian. Apalagi jika pemahaman itu diwujudkan dalam tindakan-tindakan ekstrem seperti kekerasan. Diakuinya, dakwah memang harus dilaksanakan, namun dengan cara-cara yang menyejukkan.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan jadwal Sholat Hari Ini di Indramayu dan Sekitarnya, Minggu 24 April 2022 Pukul Berapa?

"Hal itu sejalan dengan hakikat Islam Rahmatan Lil’alamiin, pembawa rahmat bagi seluruh alam. Cara pandang dan sikap moderat dalam beragama sangat penting bagi masyarakat Indonesia, karena keragaman dapat disikapi dengan bijak, serta toleransi dan keadilan dapat terwujud," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Oemah Satu Bangsa, Wahyono An Najih, mengatakan, masyarakat harus kembali ke akar ke-Indonesiaan.

Di mana, akar jati diri ke-Indonesiaan itu memiliki empat hal yakni keadilan, moderasi, kebajikan, dan persahabatan.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Jadwal Sholat Hari ini di Majalengka dan Sekitarnya, Minggu 24 April 2022 Pukul Berapa?

Bahkan, ukuran moderasi beragama juga sangat sederhana. Yakni, seberapa banyak teman kita yang tidak berbahasa sama dengan kita, tidak berorganisasi sama dengan kita, dan tidak sama cara beribadahnya.

"Mari kita sosialisasikan di masyarakat dan medsos, bahwa kita semua bersahabat, berkawan, dan bersaudara. Saya kira ini sangat diperlukan dalam konteks ke-Indonesiaan yang sangat kaya," jelasnya.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x