PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah Desa Putridalem kecamatan Jatitujuh melakukan upaya kongkrit terhadap sentra pengembangan tanaman pangan.
Salah satunya melalui program listrik masuk kawasan persawahan, yang memungkingkan petani meninggalkan sistem konvensional dalam sistem pompaisasi pengairan sawah.
Kepala Desa Putridalem, Endah Hendrawati mengatakan, nantinya energi listrik di dorong hingga ke kawasan persawahan masyarakat.
Baca Juga: Menkominfo Jhonny G Plate Perkenalkan Juru Bicara Vaksinasi COVID-19
Harapanya, agar masyarakat dapat menggunakan listrik sebagai pilihan efektif menghemat biaya sistem pengairan seperti sistem sawah tadah hujan.
“Kami menyakini program ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian, bahkan dari satu kali panen diharapkan bisa menjadi tiga kali dalam setahun,” kata Endah, Selasa 8 Desember 2020.
Endah menambahkan, sebelumnya pengairan sawah tadah hujan di Putridalem hanya mengandalkan mesin konvensional yang biaya cukup tinggi.
Baca Juga: Percasi Majalengka Targetkan Cetak 3 Orang Master Catur
Namun dengan pompa dengan daya listrik ini tentu menghemat biaya dan meningkatkan produksi pangan.
Selain itu, ke depan program ini akan diterapkan di sentra-sentra tanaman pangan di Putridalem, sebab pertanian menjadi prioritas, agar semangat dan potensi pertanian terus tumbuh meski di masa pandemi Covid-19.
"Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pertanian dan PLN untuk membantu penyediaan sumur untuk pompa listrik pengairan sawah, sehingga pertanian di Putridalem menjadi sektor andalan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Baca Juga: Atasi Banjir Jakarta Kementerian PUPR Bangun Bendungan Ciawi dan Sukamahi
Satu sumur pompa listrik ini mampu mengairi 4 hektar sawah, dengan program ini Putridalem diyakini bisa kembali menjadi daerah sebagai penghasil pangan terbesar.
Lebih lanjut Endah mengatakan, program listrik masuk sawah tersebut merupakan kerja sama antara Pemkab Majalengka, PLN dan Dinas terkait. Pihaknya berupaya agar petani terus untung.
Baca Juga: Ternyata, Mensos Juliari Batubara Punya Utang Rp17 Miliar
“Rencananya kita akan buat dua sumur untuk pompa listrik pengairan sawah. Selama ini para petani hanya menggunakan genset untuk membantu pengairan sawah dan menghabiskan dana jutaan rupiah dalam semusim. Namun dengan pompa listrik, akan bisa lebih menghemat biaya produksi belipat-lipat, ” katanya.***