PORTAL MAJALENGKA - Keberadaan makam kembar di beberapa desa di wilayah Kecamatan Kapetakan memang sangat misterius.
Kedua makam kembar misterius di wilayah Kapetakan, Kabupaten Cirebon ini memiliki riwayat yang sangat rahasia dan sulit didapatkan informasinya.
Diketahui, makam kembar misterius di wilayah Kapetakan, Kabupaten Cirebon, tersebut di masing-masing desa memiliki kesamaan nama. Yakni Ki Menir dan Nyi Menir, sebuah nama yang melambangkan sepasang suami istri.
Baca Juga: Ngakak! Makam Keramat Keledai Abu Nawas Dianggap Makam Orang Alim
Lokasi dari makam kembar ini di tiap desa juga sama berada di tengah permukiman warga. Tidak seperti kebanyakan makam di desa yang umumnya ada di pemakaman umum.
Anehnya meski lokasi dua makam kembar ini sejak dulu berada di tengah masyarakat, namun tidak diperoleh informasi yang jelas; bagaimana asal-usul kedua makam tersebut.
Umumnya setiap orang di sekitar atau warga dari tiap desa yang ada makam kembar tersebut mengenalnya sebatas nama.
Baca Juga: Gus Mus Jadi Saksi Keramat Gus Dur yang Mampu Pahami Isi Buku dengan Sekejap
Padahal secara kebiasaan orang-orang desa dulu kebanyakan akan menceritakan sesuatu yang dianggapnya sakral dengan berbagai cerita atau mitos.
Keberadaan makam kembar misterius ini dapat ditemukan di tiga desa yang berada di wilayah Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon. Yakni Desa Karangkendal, Desa Dukuh dan Desa Kertasura.
Menurut informasi dari salah satu warga di sekitar, makam kembar yang berada di Desa Karangkendal saat ini berusia 60 tahun.
Baca Juga: Gus Mus Jadi Saksi Keramat Gus Dur yang Mampu Pahami Isi Buku dengan Sekejap
Dirinya mengaku, asli pribumi wilayah tersebut dari bapak, kakek dan buyutnya.
Berkenaan mengenai riwayat makam kembar tersebut, dia mengatakan bahwa nama Ki Menir dan Nyi Menir memiliki makna simbolik.
"Makna itu bisa di artikan nama orang Belanda yang pada umumnya orang pedesaan dulu menyebut bangsa Belanda dengan sebutan menir kompeni," sebut dia.
Baca Juga: RAJAGALUH SABET GELAR JUARA UMUM MTQ ke-52 Tingkat Kabupaten Majalengka Tahun 2022
Konon nama itu sengaja digunakan untuk menutup rahasia dalam makam tersebut agar tidak dibongkar oleh Belanda saat itu.
Karena mereka sedang mencari para prajurit Mataram yang akan menyerang VOC di Batavia.
Penggeledahan Belanda di wilayah utara Cirebon tersebut terjadi ketika mereka mendapat informasi bahwa Sultan Agung Raja Mataram Islam telah mengirim pasukannya yang akan kembali menyerang VOC di Batavia.
Baca Juga: ULASAN JEJAK Tim-Tim Group G Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2022 Qatar serta Riwayat Prestasinya
Penggeledahan dilakukan di rumah-rumah warga. Mereka mencari pakaian ataupun alat perang yang mereka perkirakan sengaja disembunyikan. Namun dari penggeledahan tersebut tidak menemukan hasil apa pun.
Karena sebenarnya apa yang Belanda cari disimpan di dalam tanah yang dibentuk dua makam tersebut. Belanda tidak menaruh curiga karena mereka mengenalnya makam bangsanya sendiri.
Dikatakan pula oleh warga yang tidak mau disebutkan namanya tersebut bahwa cerita itu dia peroleh dari orang tua buyutnya secara turun temurun.
Baca Juga: PREDIKSI SKOR Head to Head Qatar vs Ekuador di Piala Dunia 2022
Bahkan, nama dari makam tersebut selain merupakan simbol keamanan, konon juga dimaknai dengan sesuatu yang lembut atau rahasia.
Secara fisik menir merupakan jenis potongan beras yang kecil-kecil. Karena itu mereka gunakan sebagai simbol tersebut agar dijadikan sesuatu yang penting sebagaimana fungsi beras dan juga bersifat lembut atau rahasia karena bentuknya yang kecil-kecil.
Warga tersebut mengakui tidak bisa menyebutkan kepastian tahun dari peristiwa tersebut. Dia pun menegaskan bahwa tidak menutup kemungkinan informasi mengenai makam kembar ini bisa berbeda dengan lokasi lainnya. Wallahu a’lam.***