KEBERHASILAN Sunan Gunung Jati dalam Memimpin Kesultanan Cirebon Hingga Taklukan Pajajaran

18 Agustus 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Sunan Gunung Jati salah satu Walisongo. /Tangkap layar youtube/YouTube Channel Cerita Sejarah

PORTAL MAJALENGKA - Kesultanan Cirebon ketika dipimpin Sunan Gunung Jati memasuki masa ke-emasannya.

Beberapa kerajaan di sekitar Kesultanan Cirebon, tunduk pada Kesultanan Cirebon di bawah pimpinan Sunan Gunung Jati.

Bukan hanya itu saja Sunan Gunung Jati juga ketika menjadi Sultan di Cirebon, berhasil menaklukan kerajaan besar di tatar Pasundan yaitu Pajajaran.

Baca Juga: MASIH DIBUKA! Kemenag Rekrutmen Pendamping PPH, 3 Langkah Mudah dan Link Daftar Online

Berikut beberapa keberhasilan Sunan Gunung Jati dalam memimpin Kesultanan Cirebon, dilansir Portal Majalengka dari kanal YouTube Bung Fei.

Sunan Gunung Jati diangkat dan menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon pada tahun 1479 M.

Sebelumnya Cirebon hanyalah bagian dari Kerajaan Pajajaran, Sebelum Sunan Gunung Jati dinobatkan menjadi Sultan.

Baca Juga: Belanda Kembali Menduduki Indonesia, Kyai Wahab Hasbullah Instruksikan 200 Nahdliyin Melawan Penjajah

Pangeran Walang Sungsang yang merupakan uwak dari Sunan Gunung Jati yang saat itu memerintah di Cirebon.

Sunan Gunung Jati dinobatkan menjadi Sultan di Kesultanan Cirebon sejak tahun 1479 hingga 1568 Masehi.

Meskipun demikian dari tahun 1495 Sunan Gunung Jati telah menyerahkan urusan pemerintahan pada keturunannya.

Baca Juga: Tidak Langsung bertemu Unggulan di Kejuaraan Dunia 2022, Komunikasi Ganda Campuran Sudah Lebih Baik

Sunan Gunung jati mengangkat Raja Muda atau Adipati Anom dan beberapa orang yang ditunjuk sebagai pengganti Sultan.

Pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, Kesultanan Cirebon berhasil mencapai puncak kejayaannya.

Pada masa itu pula, Sunan Gunung Jati banyak membangun infrastruktur yang berkaitan dengan kepentingan kesultanan.

Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Cirebon Ternyata Kota Pertama yang Lebih Dahulu Menyatakan Merdeka

Adapun beberapa bangunan yang berhasil dibangun Sunan Gunung Jati kala itu seperti :

1. Perluasan Keraton Pakung Wati yang sebelumnya telah ada sejak masa Pangeran Walangsungsang.

2. Membangun Masjid Keraton,

3. Membangun Benteng yang mengelilingi Kota Cirebon dilengkapi dengan gerbang penjagaan

Baca Juga: Tidak Peduli Warnanya , Pelatih Ganda Putri Target Medali pada Kejuaraan Dunia 2022 di Jepang

Pada tahun, 1526-1527, Kesultanan Cirebon membantu Kesultanan Demak menaklukan Banten dan Sunda Kelapa.

Hal ini bertujuan untuk menggagalkan kerjasama antara Pajajaran dan Portugis yang akan membangun Benteng di Sunda Kelapa.

Penaklukan Cirebon dan Demak pada Banten dan Sunda Kelapa dipimpin oleh Panglima Perang Raden Fatahillah.

Baca Juga: Fajar dan Rian Siapkan Kado HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Kejuaraan Dunia 2022

Raden Fatahillah selain menjadi panglima perang yang gagah berani ia merupakan menantu Sunan Gunung Jati.

Selepas invasi yang dilakukan Cirebon dan Demak atas Banten dan Suanda Kelapa, Cirebon terlibat peperangan dengan Kerajaan Pajajaran.

Dari peperangan tersebut hingga tahun 1530 Masehi berdampak pada perluasan kekuasaan Kesultanan Cirebon.

Daerah bawahan Pajajaran di wilayah timur kerajaan itu, seperti Galuh, Sindangkasih, Rajagaluh menjadi kekuasaan Kesultanan Cirebon.

Baca Juga: RAGU AKAN KEWALIAN GUS MIEK, Santri Ini Saksikan Gurunya Sholat di Atas Daun Pisang

Pada 12 Juni 1531, demi menghindari kekalahan yang lebih dalam, Pajajaran mengajukan gencatan senjata

Pajajaran kala itu dipimpin oleh Prabu Sura Wisesa, ia mengajukan penghentian perang dengan Kesultanan Cirebon.

Prabu Sura Wisesa mengirimkan surat kepada Sunan Gunung Jati untuk ajakan damai.

Ajakan damai dari Prabu Sura Wisesa diterima Sunan Gunung Jati dengan baik dan akhirnya memutuskan berdamai.

Baca Juga: MENGENAL Ikan Channa Asiatika, Gabus Hias Paling Familiar di Indonesia

Setelah perdamaian itu, tidak ada lagi perang diantara kedua kerajaan, antara kesultanan Cirebon dan Pajajaran.

Daerah-daerah wilayah kerajaan Pajajaran yang telah menjadi bagian Cirebon, akhirnya disepakati oleh kedua kerajaan menjadi bagian dari Kesultanan Cirebon.

Dikisahkan pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat, tepat diusia yang ke 120 tahun.

Baca Juga: Beckham Putra ke MCO, Saran Sang Terapis Arif Setiawan Berbeda dengan Pelatih Fisik Persib Bandung

Itulah masa-masa keemasan Kesultanan Cirebon saat dipimpin Sunan Gunung Jati dibantu panglima perangnya Raden Fatahillah, Wallahu a'lam bishawab.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: YouTube Bung Fei

Tags

Terkini

Terpopuler